Indeks Novel Baswedan Disiram Air Keras

Tim penyidik Polri memeriksa Novel Baswedan sebagai saksi korban di Singapura pada hari ini. Tapi, KPK menegaskan ada pertanyaan penting yang tak mungkin bisa dijawab oleh Novel.

Sekitar 8 orang penyidik kepolisian ditemani Ketua KPK Agus Rahardjo akan memeriksa Novel di KBRI Singapura.

KPK masih menunggu surat dari Polri terkait pemeriksaan penyidik lembaga anti korupsi itu, Novel Baswedan, di Singapura.

Pemeriksaan terhadap Novel akan dilakukan di Singapura karena penyidik senior itu masih dalam masa pemulihan pasca penyiraman air keras.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan memastikan Novel Baswedan sudah siap menjalani pemeriksaan penyidik Polri terkait dengan kasus teror penyiraman air keras.

PP Pemuda Muhammadiyah menilai kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan seharusnya tidak menjadi buntu.

Kondisi mata Novel Baswedan belum membaik, bahkan diminta dokter untuk beristirahat total hingga dua minggu ke depan.

Penyidikan kasus teror yang menimpa Novel Baswedan saat ini juga diawasi oleh KPK seusai instruksi Presiden untuk mempercepat penanganan kasus ini.

Saat ini, kepolisian masih menyelesaikan 2 sketsa wajah penyerang Novel Baswedan.

KPK siap menemani tim dari kepolisian baik dari Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri untuk memeriksa penyidik KPK Novel Baswedan di Singapura.

Menurut Laode, KPK masih menunggu perkembangan terakhir dari dari Polri soal kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Polri dianggap tidak perlu melibatkan KPK dalam pengungkapan kasus Novel, kecuali ada unsur korupsi atau penyuapan dalam kasus tersebut.

KPK akan berkoordinasi dengan Polri setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian terkait penuntasan kasus Novel Baswedan.

Sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan resmi dirilis. Polisi meminta masyarakat proaktif membantu mencari orang yang mirip dengan sketsa.

Tito memaparkan ciri-ciri pelaku penyerangan itu, dengan tinggi tubuh 167-170 cm, kulit agak hitam, rambut keriting, dan badan cukup ramping.

Fadli berpendapat bahwa dalam penyelidikan Novel Baswedan ini seharusnya tidak memerlukan adanya tim pencari fakta yang sempat dicanangkan untuk dibentuk.

Rikwanto menegaskan, pemanggilan Kapolri belum tentu hanya membahas penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Politikus PDI Perjuangan menolak ide pembentukan TGPF penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"Lapor aja lah jangan kayak kaleng rombeng. Lapor ini lama-lama beropini terus mereka, nuduh sana, nuduh sini. Lapor!," kata Masinton.

Mabes Polri menilai tidak perlu ada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelesaikan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan.