Menuju konten utama

Polisi Didampingi Ketua KPK Periksa Novel Baswedan Hari Ini

Sekitar 8 orang penyidik kepolisian ditemani Ketua KPK Agus Rahardjo akan memeriksa Novel di KBRI Singapura.

Polisi Didampingi Ketua KPK Periksa Novel Baswedan Hari Ini
Agus Rahardjo, Ketua KPK sedang berbicara pada peringatan seratus hari peristiwa penyiraman air keras pada Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/7). tirto.id/Arimacs Wilander.

tirto.id - Penyidik Polri akan memeriksa penyidik senior KPK Novel Baswedan di Singapura hari ini, Senin (14/8/2017). Sekitar 8 orang penyidik kepolisian ditemani Ketua KPK Agus Rahardjo akan memeriksa Novel di KBRI Singapura.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Novel akan bersikap kooperatif dalam pemeriksaan. Ia menegaskan, sikap kooperatif Novel sebagai respon penyidik KPK terhadap pandangan miring selama ini, termasuk tudingan Novel enggan menjalani proses pemeriksaan atau melengkapi BAP. Dahnil menerangkan, Novel senang bisa diperiksa sebelum operasi besar pada Kamis (17/8/2017) dan akan bersikap terbuka.

"Pada prinsipnya, Novel Baswedan akan menyampaikan keterangan terkait dengan peristiwa penyiraman yang dia alami pada subuh 11 April 2017 tersebut, terkait dengan yang lain seperti siapa yang diduga menjadi aktor dan latarbelakang penyerangan agaknya adalah tugas pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pembuktian," kata Dahnil dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Senin (14/8/2017).

Menurut Dahnil, informasi terkait dugaan aktor dan motif di belakang penyerangan itu agaknya bisa disampaikan kepada tim yang lebih independen dan kredibel, yakni TGPF yang dibentuk dan dipimpin langsung oleh Presiden RI, sehingga bisa menjadi pintu masuk dilakukannya penyidikan dan pembuktian yang lebih lengkap. Hal ini penting, untuk menghindari upaya kriminalisasi yang selama ini sering terjadi bila kasus terkait dengan pihak yang berkuasa dan berpengaruh.

Oleh sebab itu, Dahnil berharap Polri tidak berupaya memojokkan Novel sebagai korban yang justru dituduh melakukan penghambatan proses penyidikan. Dahnil pun meminta kepada Presiden untuk meninggikan komitmen beliau dalam upaya pemberantasan korupsi melalui penuntasan kasus teror terhadap Novel ini, dengan cara membentuk TGPF.

Selain pemeriksaan Novel, Dahnil mengaku sudah menyampaikan permohonan keinginan Mbak Emil (Rina Emilda), istri Novel Baswedan, untuk bertemu dengan Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Pratikno mengatakan, dikatakan Dahnil, akan menyampaikan permintaan tersebut kepada Presiden terkait permohonan Emil tersebut. Dahnil dan kawan-kawan yang mendukung Novel berharap Presiden bersedia menerima Emil, untuk mendengarkan beberapa pandangan dan informasi langsung dari anggota keluarga Novel Baswedan, serta bisa memahami kondisi keluarga. Ia berharap, pertemuan tersebut bisa menjadi salah satu pertimbangan penting bagi Presiden untuk mengambil keputusan dalam upaya menuntaskan kasus ini dan menghadirkan Indonesia yang bebas dari korupsi.

Seperti diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan akan diperiksa polisi hari ini dengan didampingi Ketua KPK Agus Rahardjo. Pemeriksaan itu rencana akan dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, yakni 3 hari sebelum operasi besar mata Novel di Singapura pada Kamis (17/8/2017).

"Rencananya Ketua KPK akan ikut mendampingi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Kasus ini berawal saat Novel tengah berjalan pulang usai salat subuh. Ia disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017. Atas kejadian tersebut, kondisi mata Novel kian memburuk sehingga harus dirawat di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

Kasus yang sudah berjalan lebih dari 110 hari ini masih belum menemui titik terang siapa pelaku penyerangan Novel. Polisi sempat melakukan penangkapan terhadap lima terduga pelaku penyerangan Novel. Sayang, kelimanya dibebaskan oleh kepolisian lantaran alibi terduga pelaku yang kuat.

Polisi sudah menyebar sketsa muka penyerang Novel kepada publik, Senin (31/7/2017). Sketsa menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri tinggi 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting dan badan cukup ramping.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri