Indeks Korupsi E-ktp

Pada hari yang sama, KPK juga mengeksekusi terpidana lain dalam kasus KTP elektronik, yakni Made Oka Masagung.

Dua terdakwa korupsi e-KTP, Irvanto dan Made Oka Masagung divonis dengan hukuman 10 tahun penjara.

Sidang vonis kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi dan pengusaha Made Oka Masagung digelar hari ini.

"Karena saya tidak dapat satu rupiah pun, saya hanya kurir dan perantara," kata Irvanto.

KPK menyerahkan sertifikat tanah milik terpidana korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bekasi.

"Penuntut Umum berpendapat terdakwa 1 [Irvanto] tidak memenuhi kualifikasi sebagai justice collaborator," kata Jaksa Wawan Yunarwanto.

Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung dituntut hukuman penjara selama 12 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar.

Keponakan Setya Novanto, Irvanto dan Made Oka Masagung menghadapi sidang tuntutan atas kasus korupsi e-KTP, hari ini, di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Hukuman banding Pengadilan Tinggi Jakarta diputuskan lebih berat terhadap Bimanesh Sutarjo menjadi 4 tahun penjara.

"Selasa, 30 Oktober 2018, pihak kuasa hukum Setya Novanto telah menitipkan sertifikat asli tanah dan bangunan di Jatiwaringin," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Setya Novanto kembali membayarkan uang pengganti perkara korupsi e-KTP sebesar Rp862 juta ke KPK.

KPK telah melakukan eksekusi terhadap terpidana kasus korupsi e-KTP, Andi Narogong ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang.

"Saksi melalui saya lalu menyampaikan bahwa saudara saksi ada jatah Rp 5 miliar di Bapak Agus Gumiwang," kata Irvanto.

Dalam persidangan korupsi e-KTP kali ini, jaksa memanggil tiga orang saksi yang seluruhnya merupakan politisi Golkar.

Pada sidang lanjutan kasus e-KTP, Melchias Mekeng sempat menyebu Setnov "gila" karena menyebut namanya sebagai salah satu penerima uang e-KTP, lalu Setnov meresponsnya dengan menyebut Mekeng "kualat".

Sidang lanjutan kasus korupsi dengan tersangka Irvanto dan Made Oka ini menghadirkan empat saksi, di antaranya Markus Nari, Andi Narogong dan Chairuman Harahap.

Irvanto Hendra Pambudi Cahyo mengoreksi keterangan Setya Novanto soal jumlah uang yang mengalir ke DPR

Setya Novanto meminta dikonfrontir dengan Andi Narogong dan Nazaruddin agar jaksa bisa mendapat informasi yang jelas mengenai penerimaan uang e-KTP.

Setya Novanto wajib membayar uang pengganti 7,3 juta dolar AS terkait kasus korupsi e-KTP.

"Iya, lagi ngobrol itu [perkara e-KTP]," ujar Setya Novanto.