Indeks Korupsi E-ktp

Oka mengaku pernah bertemu dengan Andi Agustinus, Paulus Tannos, dan Setya Novanto untuk membahas proyek e-KTP.

Pengusaha Oka Masagung mengklaim dirinya lupa soal aliran duit, yang diduga terkait dengan korupsi e-KTP, saat bersaksi di sidang Setya Novanto.

Oka mengaku menerima uang senilai hampir 1,8 juta dolar AS, tetapi ia tak tahu uang itu berasal dari PT Biomorf. 

Konsultan lepas proyek e-KTP, Charles Sutanto Ekapradja, mengakui menerima uang dari Johannes Marliem.

Mantan Country Manager HP akui ada pertemuan antara Made Oka dengan Setya Novanto sebanyak tiga kali membahas e-KTP.

Sidang praperadilan Fredrich Yunadi akan mulai berlangsung pada 12 Februari 2018.

Deisti Astriani, istri terdakwa korupsi KTP-elektronik Setya Novanto, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (22/1).

Ketua Umum Peradi mengatakan, tim etik Peradi hanya mengetahui Fredrich Yunadi resmi menjadi advokat pada tahun 2007.

Penyidikan atas Fredrich Yunadi menandakan ada kesalahan yang dilakukan seorang advokat terhadap kliennya.

Otto mengklaim ada sejumlah advokat yang sempat kecewa dengan pemidanaan Fredrich Yunadi oleh KPK. Menurut Otto, mereka bahkan sempat berniat mogok bekerja sama dengan KPK.

Otto Hasibuan menyatakan Peradi akan terus mendampingi Fredrich Yunadi dalam menghadapi perkara pidana menghalangi penyidikan di KPK.

IDI menyatakan penolakan tiga dokter untuk menjadi saksi meringankan bagi Bimanesh bukan atas perintah organisasi ini.

Agung Laksono menyatakan tidak bersedia untuk menjadi saksi meringankan bagi Fredrich Yunadi karena baru mengenal Fredrich saat menjenguk Setya Novanto.

Firman Wijaya mengatakan, jaksa KPK seharusnya hanya menghadirkan saksi-saksi yang memiliki relevansi dengan dugaan peran kliennya di kasus e-KTP.

Direktur PT Raja Valuta Deni Wibowo yang hadir dalam sidang kasus e-KTP kerap menjawab lupa dan tidak tahu.

Pihak Fredrich Yunadi mendatangkan Agung Laksono ke KPK untuk bersaksi atas kecelakaan Setya Novanto.

Penetapan tersangka yang dilakukan tidak memenuhi unsur dua alat bukti yang cukup sesuai Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

KPK menyatakan, penetapan tersangka terhadap Fredrich dan Bimanesh sudah memenuhi minimal dua alat bukti.

Komisi Pengawas Peradi berencana meminta klarifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus pidana yang melibatkan Fredrich Yunadi.

KPK menetapkan Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh Sutardjo sebagai tersangka dugaan merintangi penyidikan kasus korupsi e-KTP.