Indeks Kasus Blbi

Keduanya dipanggil untuk menjalani pemeriksaan pada Senin (22/10/2018) dan Selasa (23/10/2018) di KPK.

KPK kembali akan memanggil mantan pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim dan istrinya, Itjih Nursalim, terkait kasus BLBI.

"Sampai pagi ini, belum ada konfirmasi kedatangan atau tidak datang dari pihak Sjamsul Nursalim," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

"Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim diagendakan permintaan keterangan dalam pengembangan kasus BLBI," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

KPK membenarkan bahwa saat ini mereka tengah mengembangkan kasus BLBI.

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menyatakan, saat ini KPK tengah menyelidiki kasus penerbitan Surat Keterangan Lunas BLBI.

Syafruddin divonis 13 tahun. Vonisnya menjadi landasan KPK untuk mengembangkan kasus SKL BLBI guna menetapkan tersangka baru.

"Pak Syafruddin itu sampai tadi pun mengatakan kepada saya ya saya tidak merasa melakukan apa yang didakwakan kepada saya. Jadi dihukum sehari pun saya tetap mengajukan banding," ujar Yusril.

Melalui sidang praperadilan ini, MAKI menuntut KPK segera menetapkan pemegang saham BDNI Sjamsul Nursalim sebagai tersangka kasus korupsi BLBI.

Jaksa menuntut Syafruddin 15 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Kehadiran Dorodjatun tidak diketahui alasannya karena tidak ada dalam agenda pemeriksaan.

KPK akan digugat terkait kasus berhentinya kasus Century dan BLBI.

"KPK terhasut kampanye dan siasat obligor BLBI yang tidak mau membayar alias konglomerat hitam yang otomatis mengatakan BDNI belum selesai."

Syafruddin Arsyad telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 April 2017.

Sidang kasus BLBI diwarnai dengan protes Yusril Ihza Mahendra yang keberatan dengan jaksa KPK karena menghadirkan saksi ahli dari BPK.

KPK hadirkan seorang ahli yang merupakan auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) I Nyoman Wara dalam sidang BLBI.

Sebagian besar saksi yang dihadirkan di sidang kali ini diduga memiliki keterkaitan dalam hubungan bisnis dengan obligor Sjamsul Nursalim.

"Ada persoalan serius di balik penerbitan SKL terhadap Samsul nursalim pada saat itu," kata Febri.

"Satu di antaranya adalah Mulyati Gozali," kata Jaksa KPK

Kesaksian Boediono soal proses penyelesaian utang BLBI oleh pemilik BDNI Sjamsul Nursalim terkesan melimpahkan tanggung jawab ke Syafruddin Arsyad Temenggung.