tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan bahwa Gunung Salak di Bogor Jawa Barat sampai saat ini masih berada pada Level I (Normal) dan tidak terjadi erupsi.
Hal ini disampaikan PVMBG untuk menanggapi informasi yang beredar di masyarakat mengenai informasi satelit yang mengindikasikan adanya erupsi Gunung Salak pada 10 Oktober 2018..
Dalam pernyataan di situs resmi, PVMBG menjelaskan bahwa:
(1) Pengamatan visual Gunungapi Salak dari periode Oktober 2018 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin Lemah ke arah selatan dan utara. Suhu udara sekitar 22 - 29C. Kelembaban 92%. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap nihil. Pemantauan visual pada sore hari hingga saat ini Gunung Salak umumnya tertutup kabut dan cuaca hujan.
(2) Terekam 23 kali gempa Tornillo dengan amplitudo 5-10 mm dan lama gempa 4.5-25 detik. 9 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4-7 mm dan lama gempa 4-10 detik. 10 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7-12 mm, S-P 0.5-2 detik dan lama gempa 6-10 detik. 12 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6-12 mm, S-P 5-8 detik dan lama gempa 20-47 detik. 7 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-11 mm, S-P 11-14 detik dan lama gempa 22-97 detik. Rekaman gempa pada tanggal 10 Oktober 2018 hingga pukul 20:00 WIB tidak teramati peningkatan kegempaan di Gunung Salak.
(3) Hasil observasi lapangan yang dilakukan secara langsung oleh pengamat Gunung Salak hingga pukul 20:00 WIB tidak teramati adanya jatuhan/hujan abu vulkanik dan tidak terdengar suara dentuman baik di wilayah puncak Gunung Salak maupun di sekitar lerengnya seperti di wilayah Taman Nasional Cidahu.
"Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini Gunung Salak tidak mengalami erupsi," jelas PVMBG.
PVMBG berharap kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Editor: Agung DH