Menuju konten utama

Putri Mako Rela Lepas Gelar Bangsawan demi Nikahi Pria Biasa

Hukum kekaisaran Jepang mengharuskan seorang putri untuk meninggalkan keluarga kerajaan setelah ia memutuskan menikahi orang biasa.

Putri Mako Rela Lepas Gelar Bangsawan demi Nikahi Pria Biasa
Putri Mako dari Jepang ORLANDO SIERRA/AFP/Getty Images

tirto.id - Seorang anggota keluarga kerajaan Jepang, Putri Mako, melepaskan status kebangsawanannya dengan menikahi orang biasa.

Cucu perempuan tertua Kaisar Akihito yang kini berusia 25 tahun akan bertunangan dengan petugas hukum perusahaan Kei Komuro (25) yang dia temui saat menempuh studi bersama.

Hukum kekaisaran Jepang mengharuskan seorang putri untuk meninggalkan keluarga kerajaan setelah ia memutuskan menikahi orang biasa.

Langkah ini diperkirakan dapat menyalakan kembali perdebatan tentang suksesi kerajaan, yang juga akan secepatnya diumumkan kaisar Jepang.

Untuk diketahui, Putri Mako dan Kei Komuro bertemu pada tahun 2012 di sebuah restoran, saat mereka berdua belajar di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.

Pihak rumah tangga kerajaan mengatakan kepada media lokal bahwa sejumlah rencana sedang dipersiapkan untuk pertunangan Putri Mako.

Seperti diwartakan BBC, pengumuman publik akan dibuat, dan tanggal pernikahan akan ditetapkan. Pasangan tersebut juga diberitakan akan membuat laporan resmi kepada kaisar dan permaisuri menjelang pernikahan mereka.

“Pertunangan akan resmi setelah serah terima hadiah,” demikian dilaporkan media setempat.

Ditanya tentang rencana pertunangan mereka, Komuro pada Rabu (17/5/2017) waktu setempat mengatakan, “Sekarang bukan saatnya saya berkomentar, saya ingin berbicara pada waktu yang tepat.”

Pernikahan anggota keluarga kerajaan Jepang dengan rakyat biasa ini bukan pertama kalinya. Sebelum ini, bibi Putri Mako yakni Putri Sayako pernah menikahi seorang awam di tahun 2005. Putri Sayako adalah anak perempuan tunggal Kaisar Akihito.

Pernikahan Sayako dengan pegawai pemerintah Kota Tokyo, digambarkan sebagai acara formal yang bersahaja. Sayako bahkan dibiarkan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang lebih sederhana.

Dia pindah ke apartemen dengan satu kamar tidur, harus belajar menyetir, berbelanja di supermarket dan membeli perabotan.

Kaisar Akihito (83) mengisyaratkan Agustus tahun lalu bahwa ia ingin mundur. Ia mengatakan usianya bisa mengganggu tugasnya sebagai kepala negara Jepang.

Belum pernah ada kaisar Jepang yang telah turun tahta selama dua abad dan undang-undang untuk hal itu saat ini tidak mengizinkannya. Namun, Jepang saat ini mempertimbangkan perubahan hukum yang memungkinkan kaisar untuk turun tahta.

Meski begitu, undang-undang baru tersebut diharapkan tidak mengubah undang-undang suksesi yang hanya memperbolehkan laki-laki sebagai pewaris tahta, yang mana hal itu telah menjadi pusat perdebatan selama bertahun-tahun.

Karena hukum itu, hanya ada empat ahli waris Singgasana Krisan yaitu Putra KaisarAkihito: Putra Mahkota Naruhito dan Pangeran Fumihito; Pangeran Hisahito (putra Fumihito); dan adik Kaisar, Pangeran Masahito.

Setelah berita tentang pertunangan Putri Mako mendatang muncul, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, “Tidak ada perubahan dalam pandangan kita untuk melanjutkan, dengan mempertimbangkan langkah-langkah untuk memastikan suksesi kekaisaran tetap stabil.”

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari