Menuju konten utama

Puncak Arus Mudik Pada 5-6 April, Berikut Rekayasa Lalin Polri

Puncak arus mudik diprediksi pada awal bulan depan, yakni 5-6 April 2024. Sistem contraflow dan one way juga sudah direncanakan.

Puncak Arus Mudik Pada 5-6 April, Berikut Rekayasa Lalin Polri
Foto udara sejumlah kendaraan antre di Gerbang Tol Cikupa ruas tol Tangerang - Merak di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/4/2023). Pada H-2 Lebaran Idul Fitri 1444 H, arus mudik yang melintas jalan tol Tangerang - Merak terpantau lancar. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

tirto.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan terjadi pada awal April 2024. Oleh karenanya, rekayasa lalu lintas telah disiapkan sejak 5 April 2024 mulai pukul 14.00 WIB.

"Tanggal 5 dan 6 prediksi puncak mudik," kata Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Eddy Junaedi, kepada reporter Tirto, Kamis (7/3/2024).

Menurut Eddy, untuk arus balik sendiri diprediksi akan terjadi pada 14 dan 15 April 2024. Oleh karenanya, masyarakat diimbau melakukan perjalanan lebih awal untuk menghindari penumpukan.

Di sisi lain, Eddy menyatakan bahwa Korlantas Polri menyediakan pengawalan di jalur Sumatera. Hal itu mengingat kerawanan di jalur tersebut kerap diresahkan masyarakat.

Dirinya menyampaikan pengawalan secara gratis akan diberikan kepada pemudik di jalur Sumatera bagi yang membutuhkan.

"Iya pengawalan 24 jam," tutur Eddy.

Dia mengungkap, jajaran Polda sudah menyiapkan sejumlah personel yang akan melakukan pengawalan tersebut. Nantinya, masyarakat yang membutuhkan pengawalan hanya perlu melapor ke posko terpadu untuk mendapatkan fasilitas pengawalan.

Sebelumnya diberitakan, Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menyebut contraflow diberlakukan dari KM 36 Tol Cikampek. Kemudian, dari KM 72 Tol Cipali sampai dengan KM 414 Tol Kalikangkung diberlakukan sistem one way.

Selanjutnya, kata Aan, pemberlakukan ganjil genap (gage) akan mengikuti situasi di lapangan.

Kebijakan gage sendiri baru tahun ini akan diberlakukan. Menurut Aan, hal itu dikarenakan dari evaluasi tahun lalu dan survei, diduga akan ada peningkatan 5-6 persen.

"Kalau tahun lalu ada 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik, balik, dan berwisata selama Idulfitri, kalau ditambah 5-6 persen di angka 136,7 juta. Ini perlu dikelola dengan baik," ucap Aan.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Dwi Ayuningtyas