tirto.id - Polri menyatakan tengah melakukan koordinasi dan evaluasi untuk mempertimbangkan personel pengawal mudik di jalur Sumatra yang terkenal rawan kriminalitas.
Pengawalan tersebut sudah pernah dilakukan Polri saat pengamanan mudik dan balik lebaran 2023.
“Tentu itu akan terevaluasi dan bagian daripada pola untuk ke depannya,” ungkap Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, di Gedung Divisi Humas Polri, Rabu (6/3/2024).
Untuk puncak arus mudik, kata Trunoyudo, Korlantas masih terus melakukan koordinasi dan pertimbangan bersama instansi terkait. Dia hanya bisa memastikan bahwa rekayasa lalu lintas sudah berlaku sejak 5 April 2024.
Selain itu, Trunoyudo mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua. Tidak dipungkiri, kendaraan roda dua menjadi moda transportasi terbanyak penyebab kecelakaan.
“Namun bagi masyarakat yang ingin tetap menggunakan sepeda motor diharapkan memerhatikan, baik kondisi kesehatan, perlengkapannya, dan kendaraannya. Serta diharapkan tidak membawa barang yang berlebihan,” tutur Trunoyudo.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, menyebut pihaknya sudah memetakan daerah yang harus menjadi perhatian karena kerap dijadikan tujuan mudik atau wisata.
Dia menekankan, sejumlah jalur juga menjadi perhatian pengamanan yang disiapkan demi mencegah kepadatan. Jalur tersebut sebagian besar adalah tol.
"Cara bertindak semua sudah kita persiapkan, dari mulai contohnya yang kita atensi pasti ya daerah Cipali, Kalikangkung, kemudian tol-tol fungsional yang ada di Cibitung-Cileunyi sampai Yogyakarta-Solo," tuturnya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi
