Menuju konten utama

Public Expose Live 2024: Strategi BRI Tumbuh Berkelanjutan

Berkaca dari keberhasilan BRI Group mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir triwulan II 2024, BRI optimistis dapat terus mencatatkan kinerja positif.

Public Expose Live 2024: Strategi BRI Tumbuh Berkelanjutan
Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara Public Expose Live 2024 di Jakarta (29/08). (FOTO/dok. BRI)

tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mencatatkan kinerja positif yang berkelanjutan di masa depan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso, pada Public Expose Live 2024 di Jakarta, Kamis (29/8/2024). Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Keuangan BRI, Vivana Dyah Ayu R. K., dan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari.

Public Expose (PUBEX) Live 2024 yang digelar pada 26-30 Agustus 2024 diinisiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kegiatan ini menghadirkan 44 perusahaan tercatat yang siap memaparkan kinerja serta strategi perusahaan ke depan.

Optimisme BRI untuk tumbuh sehat dan berkelanjutan tak terlepas dari keberhasilan BRI Group yang mencatatkan kinerja positif hingga triwulan II 2024. Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir triwulan II 2024.

Pencapaian tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96 persen dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54 persen yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.

Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. “Rasio loan at risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94 persen pada akhir triwulan II 2023 menjadi 12,00 persen pada akhir triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60 persen,” ujar Sunarso.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61 persen yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun, di mana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, dengan porsi CASA mencapai 63,17 persen dari total DPK BRI.

Melayani Masyarakat Lebih Luas Dengan Konsep Hybrid Bank

Sunarso menambahkan, BRI terus berkomitmen untuk melayani seluruh lapisan masyarakat direalisasikan melalui strategi hybrid bank, di antaranya adalah dengan adanya AgenBRILink dan super app BRImo. “Hingga akhir Juli 2024, BRI telah memiliki lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di 62 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah meng-cover lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia. Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari – Juli 2024 telah mencapai sebesar Rp899 triliun,” imbuh Sunarso.

Di sisi lain, Perseroan juga terus memperkuat ekosistem super app BRImo. Hingga akhir Juni 2024 tercatat BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 juta user dengan volume transaksi mencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,81 persen yoy.

Strategi Tumbuh Berkelanjutan Melalui Holding Ultra Mikro

BRI memiliki dua strategi untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa mendatang. Strategi pertama adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, dalam hal ini dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian.

Setelah 3 tahun terbentuk, Holding Ultra telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Hingga akhir triwulan II 2024, Holding UMi telah berhasil melayani 176 juta nasabah simpanan dan mengintegrasikan lebih dari 36,1 juta nasabah peminjam dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp622,3 triliun, atau tumbuh 7,7 persen secara yoy.

Sunarso menerangkan, kontribusi PNM dan Pegadaian terhadap total pinjaman dan pembiayaan mikro BRI Group menjadi sebesar 20,3 persen atau meningkat dari sebelumnya 18,7 persen pada periode triwulan II tahun lalu.

“Dengan fundamental keuangan yang baik, serta kemampuan BRI melayani masyarakat yang semakin luas, ditambah dengan adanya sumber pertumbuhan baru dari Holding Ultra Mikro, BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan,” pungkas Sunarso.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis