tirto.id - Jenis puasa sunnah dan waktu pengerjaannya perlu dipelajari setiap muslim. Islam mensyariatkan ibadah puasa kepada umatnya. Puasa merupakan ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Ibadah puasa tidak hanya dilakukan di bulan Ramadan, tetapi juga selain bulan Ramadan.
Ada beragam jenis puasa sunnah yang diperintahkan kepada umat Islam. Meskipun hukumnya dianjurkan untuk dilakukan di waktu-waktu tertentu, puasa sunnah tidak boleh dilakukan berturut-turut tanpa berbuka sama sekali (dilakukan setiap hari).
Berbeda dari puasa Ramadan yang hukumnya wajib, puasa sunnah adalah ibadah pelengkap yang apabila dikerjakan akan memperoleh pahala, tetapi jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Puasa sunnah memiliki banyak keutamaan bagi yang melaksanakannya.
Jenis Puasa Sunnah dan Waktunya
Dilansir dari laman NU, puasa sunnah terdiri dari empat jenis, yakni pertama puasa sunnah tahunan seperti puasa enam hari dibulan Syawal, puasa di hari Arafah dan puasa 'asyura' (Hari kesepuluh) di bulan Muharram.
Kedua, puasa sunnah bulanan seperti puasa Ayyamul Bidh (Puasa tiga hari setiap bulannya, yaitu tanggal 13, 14 dan 15).
Ketiga puasa sunnah yang dilaksanakan per pekan, seperti puasa hari Senin dan Kamis.
Keempat, puasa sunnah harian seperti puasa Daud, yaitu sehari puasa dan sehari tidak.
Pengertian Puasa sunnah
Dikutip dari E-Modul Fikih MI Kelas III, puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika orang Islam melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala, sedangkan jika dia tidak melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa.
Berikut ini adalah beberapa ketentuan yang harus diperhatikan umat Islam apabila hendak melaksanakan puasa sunnah:
a. Makan sahur pada dini hari
b. Menghindari makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa
c. Menahan diri dari perbuatan tercela dan menjaga lisan dari perkataan yang kotor
d. Memperbanyak amal ibadah dan berdoa serta bersedekah
e. Menyegerakan berbuka jika telah mendengar azan Maghrib dan berdoa ketika berbuka
Hikmah Puasa sunnah
Apabila umat Islam melaksanakan puasa sunnah, akan ada banyak hikmah yang diperoleh. Dikutip dari E-Modul Fikih MI Kelas III, berikut adalah hikmah puasa sunnah:
1. Melatih Diri Mengendalikan Hawa Nafsu
Ibadah puasa dilaksanakan dengan menahan diri dari makan, minum, dan menahan hawa nafsu. Larangan tersebut merupakan sebuah latihan untuk membuat kita mampu mengelola hawa nafsu dan emosi. Puasa sunnah juga mengajarkan kita untuk sabar dan makan dengan jumlah yang sewajarnya saat sahur dan berbuka.
2. Melatih Kesederhanaan Hidup
Puasa akan membuat kita banyak mengingat kesederhanaan hidup. Normalnya ketika berpuasa, konsumsi makanan akan berkurang dibanding hari-hari biasa. Ini bisa melatih kita untuk hidup sederhana dan bercermin pada nasib orang lain yang tidak seberuntung kita.
3. Menjaga Kesehatan Tubuh
Ibadah puasa akan membuat tubuh membuang racun-racun di dalamnya sekaligus beristirahat dari segala macam makanan dan minuman yang tidak menyehatkan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa bisa membantu menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah.
4. Membiasakan Diri untuk Taat Beribadah
Ada beragam jenis puasa sunnah yang disyariatkan dalam Islam. Memilih salah satu dari jenis puasa sunnah dan mengamalkannya secara istiqomah akan membuat kita terbiasa dalam beribadah. Dengan melaksanakan ibadah sunnah, ibadah wajib pun akan menjadi semakin mudah dilaksanakan.
5. Meniru Kebiasaan Mulia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam
Rasulullah adalah sebaik-baiknya suri tauladan. Sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk menjadikan Rasul sebagai role model. Termasuk dalam hal kebiasaan Rasul untuk melaksanakan puasa sunnah. Saat ibadah sunnah dilakukan secara baik, ini akan menjadikan kita pengikut Rasulullah yang beruntung.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani