tirto.id - Profil Simon Tahamata yang merupakan mantan Direktur Teknik Ajax kini diisukan akan bergabung dengan PSSI. Siapa Simon Tahamata? Apakah benar sosok berusia 68 tahun itu memiliki darah Indonesia?
Media Belanda, VoetbalPrimeur, mengabarkan bahwa Tahamata akan bergabung dengan Timnas Indonesia sebagai Head of Scouting. Artinya, Tahamata diberi tanggung jawab untuk mencari bakat-bakat yang layak masuk timnas baik itu pemain dalam negeri atau diaspora.
Dikabarkan pula bahwa Tahamata memilih Indonesia setelah tidak mendapatkan penawaran meyakinkan dari Ajax. Oleh karenanya, Tahamata siap membantu Timnas Indonesia yang sedang dalam misi lolos ke Piala Dunia.
"Simon Tahamata telah menemukan tantangan baru dalam karirnya, dilaporkan oleh VoetbalPrimeur. Mantan pemain Ajax dan Timnas Belanda akan menjadi Kepala Pemandu Bakat untuk Timnas Indonesia. Ia akan bekerja dengan pelatih timnas, Patrick Kluivert, yang juga dibantu oleh asistennya, Denny Landzaat dan Alex Pastoor," demikian keterangan di laman VoetbalPrimeur.
Hanya saja hingga saat ini belum ada keterangan resmi baik dari PSSI atau Tahamata mengenai kabar tersebut. Jika memang benar, kehadiran Tahamata dengan latar belakangnya di dunia sepak bola bisa menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia.
Keturunan Indonesia, Sukses di Eropa
Simon Melkianus Tahamata diketahui memiliki darah Indonesia, tepatnya Maluku. Namun Tahamata sendiri lahir di Belanda, tepatnya di Vught pada 26 Mei 1956. Seluruh karir sepak bola Tahamata pun juga ia habiskan di Eropa.
Sebagai pemain, Tahamata merupakan sayap kiri yang lincah. Ia merupakan produk akademi Ajax yang memang dikenal sebagai penghasil pemain muda berbakat. Selain Tahamata, pemain atau eks pemain lain yang dilahirkan akademi Ajax adalah Marco van Basten, Frank Rijkaard, Dennis Bergkamp, Wesley Sneijder, Frenkie De Jong, dan masih banyak lagi.
Maka, Tahamata juga memulai karir profesional sebagai pemain sepak bola di Ajax. Momen itu ia dapatkan tahun 1976 atau saat ia berusia sekitar 20 tahun.
Bersama Ajax, Tahamata bertahan hingga 1980. Selama itu pula ia menorehkan statistik 149 kali bermain serta mencetak 17 gol dan 33 assists. Tahamata membantu Ajax meraih tiga gelar juara Eredivisie atau Liga Belanda dan satu gelar KNVB Cup atau Piala Belanda.
Setelahnya ia pindah ke Liga Belgia dengan membela Standard Liege. Di sana, Tahamata bermain bagus dengan mengemas 55 gol dan dua assists dari 176 pertandingan. Bahkan, Tahamata membantu tim meraih tujuh gelar juara.
Tahamata mempersembahkan dua gelar juara Liga Belgia, satu gelar juara Piala Belgia, dua gelsr juara Piala Super Belgia, dan dua kali menjadi juara grup di Piala Intertoto 1980 dan 1982. Saat itu tidak ada babak knockout yang dimainkan di Piala Intertoto. Tidak lupa, Tahamata membantu tim menjadi runner-up Piala Belgia 1983-84 dan Piala Winners 1981-82.
Bermain apik di Belgia, Tahamata mencoba peruntungan kembali ke Belanda tapi tidak pulang ke Ajax, melainkan membela Feyenoord. Performanya cukup bagus dengan torehan 30 gol dan 13 assists dari 97 laga.
Pelabuhan karir Tahamata berikutnya adalah Beerschot yang berlaga di Liga Belgia. Sebagai penutup, Tahamata mengakhiri karirnya bersama Germinal Ekeren yang juga merupakan tim asal Belgia.
Masa keemasan Tahamata rasanya terjadi saat ia membela Ajax, Standard Liege, dan Feyenoord. Parameternya adalah pada saat itu ia juga menjadi pemain Timnas Belanda. Tahamata tercatat memiliki dua gol dan satu assist dalam 22 caps bersama Der Oranje.
Petualangan baru Tahamata lantas berlanjut ke tim kepelatihan. Hanya saja ia berkecimpung di beberapa tim junior seperti Standard Liège, Germinal Beerschot, Ajax, dan Al Ahli. Bersama Ajax, ia melaluinya dalam dua periode yakni 2004-2009 dan 2014-2025.
Latar belakang itu pula yang membuat PSSI mungkim terpikat dengan Tahamata. Kemampuannya dalam melakukan observasi soal pemain bisa menjadi senjata bagus dari belakang layar. Hal itu tentu menjadi program jangka panjang bagus agar Timnas Indonesia tetap memiliki pemain hebat demi ambisi rutin bermain di Piala Dunia nantinya.
Profil Simon Tahamata
Berikut profil singkat Simon Tahamata:
- Nama lengkap: Simon Melkianus Tahamata
- Tempat lahir: Vught, Belanda
- Tanggal lahir: 26 Mei 1956
- Tinggi badan: 165 cm
- Akun IG: @simon_tahamata_
Karir klub (pemain)
- 1976-1980: Ajax
- 1980-1984: Standard Liège
- 1984-1987: Feyenoord
- 1987-1990: Beerschot
- 1990-1996: Germinal Ekeren
Karir klub (pelatih)
- 1996-2000: Standard Liège (tim junior)
- 2000-2004: Beerschot (tim junior)
- 2004-2009: Ajax (tim junior)
- 2009-2014: Al Ahli (tim junior)
- 2014-2024: Ajax (tim junior)
Karir tim nasional (pemain)
- 1979-1986: Belanda
Daftar Prestasi Simon Tahamata
Berikut daftar prestasi yang pernah diraih Simon Tahamata:
Ajax
- Liga Belanda: 1976-77, 1978-79, 1979-80
- Piala KNVB: 1978-79
Standard Liège
- Liga Belgia: 1981-82, 1982-83
- Piala Belgia: 1980-81
- Piala Super Belgia: 1981, 1983
- Piala Intertoto: 1980, 1982
Gelar Individu
- Man of the Season (Liga Belgia): 1990-91
- Belgian Fair Play Award: 1993-94, 1994-95
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama
Masuk tirto.id


































