Menuju konten utama

Profil Pita Limjaroenrat: Calon PM Termuda di Pemilu Thailand

Profil Pita Limjaroenrat, calon Perdana Menteri termuda di Thailand.

Profil Pita Limjaroenrat: Calon PM Termuda di Pemilu Thailand
Pita Limjaroenrat, pemimpin Partai Maju Maju, berbicara kepada media saat mengumumkan kemenangan dalam pemilihan umum hari Minggu di markas partai di Bangkok Senin, 15 Mei 2023. AP/Wason Wanichakorn

tirto.id - Partai pimpinan Pita Limjaroenrat bernama Move Forward berhasil suara tertinggi dalam pemilihan umum (pemilu) 2023 Thailand. Atas hal itu, Pita pun digadang-gadang menjadi calon Perdana Menteri termuda dalam sejarah di Negeri Gajah Putih itu.

Hasil penghitungan suara sementara yang digelar pada hari Minggu (14/5/2023) lalu, menunjukkan Partai Move Forward berhasil mendapatkan sebanyak 151 kursi. Disusul oleh Partai Pheu Thai dengan perolehan 141 kursi. Lalu Partai Bhumjaithai yang memperoleh 70 kursi.

Sehari setelahnya, Pita langsung menggelar konferensi pers di markas besar partai dan menyatakan siap menjadi PM Thailand selanjutnya.

Setelah itu dia langsung melakukan kirab kemenangan dengan berkeliling sembari menyapa dan melayani permintaan tanda tangan dari ratusan pendukungnya yang turut bersukacita atas kemenangan tersebut.

Pita dan partai yang dipimpinnya berhasil mencuri perhatian publik, terutama dari kalangan generasi muda. Pasalnya, dia berjanji akan membuat Thailand menjadi lebih baik lagi. Salah satunya adalah menghilangkan dominasi junta militer dalam pemerintahan telah terjadi selama bertahun-tahun.

Saat ini, Pita berusia hampir 30 tahun lebih muda dari purnawirawan jenderal Prayuth Chan-ocha, pemimpin Thailand yang menjabat setelah kudeta tahun 2014 lalu.

Partai Move Forward

Pita Limjaroenrat, tengah, (baju putih) pimpinan Partai Maju, melambaikan tangan kepada para pendukungnya, di Bangkok, Senin, 15 Mei 2023. AP Photo/Wason Wanichakorn)

Profil Pita Limjaroenrat

Pita Limjaroenrat merupakan seorang pebisnis dan politikus. Dia lahir pada tanggal 5 September 1980 di Bangkok, Thailand. Namun, dibesarkan di Selandia Baru.

Setelah kembali ke Thailand, Pita menempuh pendidikan di Universitas Thammasat, Bangkok dalam bidang keuangan dan perbankan. Lalu melanjutkan ke Universitas Harvard dan Massachusetts Institute of Technology, tempat di mana dia berhasil meraih gelar master dalam bidang kebijakan publik dan bisnis.

Pita sempat menjadi direktur eksekutif di sebuah perusahaan transportasi online di Thailand, Grab dan konsultan di Boston Consulting Group. Lalu pada tahun 2018, dia menjadi anggota parlemen Thailand. Kemudian dia mengambil alih perusahaan pertanian milik ayahnya dan membuatnya selamat dari kebangkrutan saat masih berusia 25 tahun.

Dikutip dari Majalah Tatler Asia, pada tahun 2017 Pita masuk ke dalam daftar "Gen T" sebagai "Talenta Muda Paling Menjanjikan". Dia menjadi pimpinan dalam perusahaan tersebut selama satu dekade.

Apa Janji Pita Limjaroenrat untuk Thailand?

Dalam kampanyenya, Pita berjanji membuat Thailand keluar dari apa yang disebutnya sebagai “Lost Decade" atau “Dekade yang Hilang".

Dia juga berjanji mengeluarkan Thailand dari persoalan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Salah satunya dengan cara mendiversifikasi ekonomi Thailand yang bergantung pada pariwisata dan memperkenalkannya kepada dunia.

Melansir Bloomberg News, Pita mengatakan agendanya terdiri dari tiga poin utama yaitu demiliterisasi, de-monopoli, dan desentralisasi. Dia menyatakan akan meniadakan wajib militer. Menurutnya hal itu akan membantu meningkatkan perekonomian.

Selain itu, Pita juga mendukung dihapusnya hukum lèse-majesté di Thailand yang menghukum penduduk karena mengkritik pemerintahan monarki. Para aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa hukum tersebut dimanfaatkan oleh kelompok konservatif untuk menargetkan lawan politiknya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Politik
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto