tirto.id - Profil Sudan Selatan merupakan negara yang terletak di timur laut Afrika. Ibu Kota Sudan Selatan atau South Sudan adalah Juba.
Negara ini resmi merdeka pada 9 Juli 2011, setelah melepaskan diri dari negara Sudan melalui kebijakan referendum. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah untuk mengakhiri konflik berkepanjangan, yang terjadi sejak dekade 50-an.
Wilayah Sudan Selatan memiliki luas mencapai 619.745 km persegi yang terdiri dari 10 negara bagian. Berdasarkan data dari CIA, pada tahun 2022 jumlah populasi negara tersebut diperkirakan mencapai 11.544.905 jiwa.
Negara ini memiliki padang rumput yang luas, rawa-rawa, dan hutan hujan tropis yang membentang di kedua tepi Sungai Nil Putih. Penduduk yang menghuni negara ini berasal dari etnis yang beragam. Etnis mayoritas adalah Dinka, Nuer, dan Shilluk.
Presiden Sudan SelatanPresiden Sudan Selatan Salva Kiir menghadiri pemakaman kenegaraan mantan presiden Kenya Daniel arap Moi, di Stadion Nyayo di ibu kota Nairobi, Kenya, 11 Februari 2020. AP/John Muchucha
Presiden pertama Sudan Selatan adalah Salva Kiir Mayardit, yang menjabat sejak Sudan Selatan merdeka hingga saat ini. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Presiden Pemerintah Sudan bagian Selatan sejak tahun 2005.
Saat itu, Mayardit yang merupakan Wakil Presiden Pemerintah Sudan bagian Selatan menggantikan Jhon Garang, Presiden Pemerintah Sudan bagian Selatan yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat.
Agama di Sudan Selatan
Berbeda dengan penduduk Sudan yang mayoritas beragama Islam, masyarakat Sudan Selatan mayoritas menganut agama Kristen dan kepercayaan nenek moyang.
Sebagaimana dilaporkan Britannica jumlah pemeluk agama Kristen, terutama Katolik Roma, Anglikan, dan Presbiterian, diperkirakan mencapai tiga per lima dari populasi Sudan Selatan. Kekristenan adalah hasil dari upaya misionaris Eropa yang dimulai pada paruh kedua abad ke-19.
Sisa populasi lainnya sebagian besar adalah penganut animisme atau kepercayaan nenek moyang. Sementara, hanya sebagian kecil saja merupakan penganut agama islam.
Meskipun penganut animisme berbagi beberapa unsur kepercayaan agama yang sama, setiap kelompok etnis memiliki agama asli mereka sendiri. Hampir semua agama tradisional Afrika di Sudan Selatan berbagi konsep tentang roh atau ketuhanan yang tinggi, umumnya mengenai dewa pencipta.
Ada dua konsep alam semesta: duniawi dan surgawi, atau yang terlihat dan tidak terlihat. Dunia surgawi dipandang dihuni oleh makhluk-makhluk spiritual yang berfungsi sebagai perantara atau utusan Tuhan; dalam kasus masyarakat Nilotik, roh-roh ini diidentikkan dengan nenek moyang mereka. Dewa tertinggi adalah objek ritual yang menggunakan musik dan tarian.
Letak Geografis Sudan Selatan
Sudan Selatan terletak di sebelah timur laut benua Afrika. Negara ini dikelilingi dan berbatasan dengan sejumlah negara di sekitarnya.
Sebelah utara berbatasan dengan Sudan. Kemudian, sebelah selatan berbatasan dengan Kenya, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo. Sedangkan, sebelah timur berbatasan dengan Etiopia dan sebelah barat berbatasan dengan Republik Afrika Tengah.
Sudan Selatan memiliki iklim panas dengan curah hujan musiman yang dipengaruhi oleh pergeseran tahunan Zona Konvergensi Antar Tropis. Umumnya curah hujan paling tinggi terjadi di daerah dataran tinggi di selatan dan cenderung rendah di utara.
Kondisi wilayah dataran di utara dan tengah hingga dataran tinggi selatan membentang di sepanjang perbatasan dengan Uganda dan Kenya. Sungai Nil Putih, yang mengalir ke utara dari dataran tinggi Afrika Tengah, adalah fitur geografis utama negara tersebut.
Sudd (nama yang berasal dari vegetasi terapung yang menghalangi navigasi) adalah area rawa besar seluas lebih dari 100.000 km persegi yang dialiri oleh perairan Nil Putih yang mendominasi bagian tengah negara.
Peta Negara Sudan Selatan
Peta Sudan Selatan. FOTO/iStockphoto
Editor: Yulaika Ramadhani