tirto.id - Kota Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang ini terletak tepat di bagian tengah Pulau Jawa.
Terkenal dengan slogan "Semarang Beauty of Asia"-nya, Semarang kaya akan berbagai budaya dan pariwisatanya.
Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2. Terdiri dari 16 wilayah kecamatan dan 177 kelurahan.
Kota Semarang juga dibagi menjadi dua bagian berdasarkan kondisi topografinya, yaitu Kota Semarang Bawah dan Kota Semarang Atas.
Kota Semarang Bawah merupakan dataran rendah, sedangkan Kota Semarang Atas merupakan dataran tinggi/perbukitan.
Sejarah Kota Semarang
Dilansir dari laman Semarang Kota, pada tahun 1594 Pangeran Made Pandan dan putranya Raden Pandan Arang meninggalkan Demak menuju ke daerah barat untuk menyebarkan agama Islam.
Daerah yang dihuni oleh Pangeran Made Pandan kian hari kian subur. Dari kesuburannya itu, terdapat banyak pohon asam (bahasa Jawa: Asem Arang). Sehingga nama daerah tersebut dikenal dengan sebutan Semarang.
Daerah Semarang semakin berjaya, maka masyarakat setempat memutuskan untuk mengangkat Pangeran Made Pandan sebagai kepala daerah setempat dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I.
Setelah itu puncak kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya, yang diberi nama Kyai Ageng Pandan Arang II.
Di bawah kepemimpinan Kyai Ageng Pandan Arang II inilah akhirnya daerah Semarang berhasil menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari kerajaan Pajang untuk menjadikan daerah Semarang menjadi setingkat dengan kabupaten.
Pada tanggal 2 Mei 1547 M, Kyai Ageng Pandan Arang II dinobatkan oleh Sultan Hadiwijaya untuk menjadi Bupati Semarang yang pertama. Karena itulah pada tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Semarang.
Berdasarkan informasi dari laman Semarang Kota, sejak tahun 1945, Kota Semarang menjadi Kota Praja dengan beberapa pejabat walikota yang pernah memerintah kala itu, antara lain sebagai berikut:
- Mr. Moch.lchsan
- Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
- RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
- Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
- RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
- Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
- Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
- Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
- Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
- Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
- Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
- H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
- Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (2010–2013)
- Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-sekarang).
Daftar Raja yang Pernah Menguasai Semarang
Berikut daftar penguasa Semarang di bawah Kerajaan Demak:
- Kin San/Raden Kusen (1478-1529)
- Ki Ageng Pandan Arang
- Sunan Bayat (Sunan Pandan Arang II)
- Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram
- Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
- Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
- Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
- Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
- Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
- Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701).
Geografis Kota Semarang
Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memang terletak di tempat yang sangat strategis, yakni tepat berada di bagian tengah pantai utara pulau Jawa.
Kota yang dikenal dengan kuliner khas Lumpia Semarang ini terletak di garis 6o50’ – 7010’ Lintang Selatan dan garis 109035’ – 110050’ Bujur Timur.
Dilansir dari laman Semarang Kota, batas Utara Kota Semarang adalah Laut Jawa. Sedangkan di bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang.
Sementara itu batas Barat Kota Semarang adalah Kabupaten Kendal dan batas Timur Kota Semarang adalah Kabupaten Demak.
Peta Kota Semarang
Dilansir dari laman Perumahan dan Kawasan Permukiman, berikut ini merupakan luas wilayah setiap kecamatan yang ada di Kota Semarang:
- Kecamatan Mijen : 57.55 km2 atau sebesar 15.40%
- Kecamatan Gunungpati : 54.11 km2 atau sebesar 14.48%
- Kecamatan Banyumanik : 25.69 km2 atau sebesar 6.87%
- Kecamatan Gajah Mungkur : 9.07 km2 atau sebesar 2.43%
- Kecamatan Semarang Selatan : 5.93 km2 atau sebesar 1.59%
- Kecamatan Candisari : 6.54 km2 atau sebesar 1.75%
- Kecamatan Tembalang : 44.2 km2 atau sebesar 11.83%
- Kecamatan Pedurungan : 20.72 km2 atau sebesar 5.54%
- Kecamatan Genuk : 27.39 km2 atau sebesar 7.33%
- Kecamatan Gayamsari : 6.18 km2 atau sebesar 1.65%
- Kecamatan Semarang Timur : 7.7 km2 atau sebesar 2.06%
- Kecamatan Semarang Utara : 10.97 km2 atau sebesar 2.94%
- Kecamatan Semarang Tengah : 6.14 km2 atau sebesar 1.64%
- Kecamatan Semarang Barat : 21.74 km2 atau sebesar 5.82%
- Kecamatan Tugu : 31.78 km2 atau sebesar 8.50%
- Kecamatan Ngaliyan : 37.99 km2 atau sebesar 10.17%
Kependudukan Kota Semarang
Penduduk Kota Semarang terdiri dari berbagai etnis seperti Jawa, Cina, Arab dan beberapa etnis lain dari berbagai daerah di Indonesia yang datang untuk berusaha, menuntut ilmu maupun menetap di Kota Semarang.
Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik Kota Semarang, tercatat kepadatan penduduk di Kota Semarang pada tahun 2021 berjumlah 4.431,92 (jiwa/km2) atau sebesar 1.656.564 jiwa.
Mata pencaharian penduduk Kota Semarang juga beragam, mulai dari pedagang, pegawai pemerintah, pekerja pabrik hingga petani. Penduduk di Kota Semarang mayoritas memeluk agama Islam.
Meskipun demikian, masyarakat Kota Semarang hidup berdampingan dengan damai. Sebagai Kota Metropolitan dan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, fasilitas di Kota Semarang juga semakin lengkap mulai dari fasilitas pelabuhan, pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, kawasan bisnis maupun wisatanya.
Sektor penyumbang atau penggerak ekonomi paling besar di Kota Semarang adalah sektor pariwisata dan perdagangan. Tak heran jika pertumbuhan hotel, restoran, dan berbagai tempat wisata mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata kuliner hingga wisata perbelanjaan tumbuh dengan pesat.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani