tirto.id - Jawa Tengah adalah salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Ibu kotanya terletak di Kota Semarang.
Jawa Tengah resmi menjadi Provinsi sejak disahkan UU No. 10 Tahun 1950.
Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah mencapai 3,25 juta hektar atau 25,04 persen dari luas pulau Jawa dan 1,70 persen dari luas Indonesia.
Wilayah tersebut terdiri dari 29 Kabupaten, 6 Kota, 537 Kecamatan, 759 Kelurahan, dan 7.809 Desa.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada tahun 2020 total populasi Provinsi Jawa Tengah mencapai 36.516.035 jiwa.
Sejarah Jawa Tengah
Jawa Tengah memiliki sejarah panjang yang dapat diruntut mulai dari abad ke-7.
Kala itu Kerajaan bercorak Hindu Buddha sudah eksis. Sebut saja Kerajaan Buddha Kalingga, Kerajaan Medang Kamulan, dan Kerjaan Mataram Kuno.
Pada abad ke 16 Kerajaan Majapahit Hindu runtuh, kemudian masuklah agama Islam di Jawa Tengah, peradaban Islam di Jawa Tengah dengan berdirinya Kerajaan Demak yang kemudian menjadi Kerajaan Pajang.
Setelah Kerajaan Pajang runtuh, lahirlah Kerajaan Mataram Islam di Jawa Tengah.
Pertengahan abad ke 16 bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dalam usaha mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan di Eropa.
Pada saat yang sama, bangsa Inggris dan kemudian bangsa Belanda datang ke Indonesia juga.
Dengan VOC-nya, bangsa Belanda menindas bangsa Indonesia termasuk rakyat Jawa Tengah baik dibidang politik maupun ekonomi.
Pada awal abad ke 18 terjadi perselisihan mengenai penerus tahta setelah wafatnya Sri Sunan Pakubuwono II di Kerajaan Mataram.
Konflik semakin pelik saat Belanda ikut campur tangan. Sehingga membuat kerajaan terbelah menjadi dua yaitu Surakarta Hadiningrat atau Kraton Kasunanan di Surakarta dan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Kasultanan di Yogyakarta.
Selanjutnya, pada awal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 Jawa Tengah masih termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa.
Setelah itu, pada tahun 1950 pemekaran wilayah administratif dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Jawa Tengah resmi menjadi Provinsi dengan dasar hukum UU No. 10 Tahun 1950, demikian dirangkum dari laman resmi Provinsi Jawa Tengah.
Letak Geografis Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah terletak pada titik koordinat 6° dan 8° Lintang Selatan dan antara 108° dan 111° Bujur Timur.
Letak Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan sejumlah wilayah di sekitarnya. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Kemudian di sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.
Sementara di sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Aktivitas geologis pada masa lampau, membuat bentuk geografis Jawa Tengah yang cukup beragam.
Berikut sebagaimana ditulis pada laman Kebudayaan Kemdikbud:
- Dataran pantai utara Jawa Tengah
- Jalur gunung api muda
- Alur Pegunungan Rembang
- Jalur dari bagian Pegunungan Bogor-Serayu Utara-Kendeng
- Dataran pantai selatan Jawa
- Jalur Pegunungan Serayu Selatan dan pusat cekungan Jawa Tengah
- Jalur Pegunungan Selatan.
Tempat-tempat yang letaknya dekat pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi.
Demografi Provinsi Jawa Tengah
Penduduk Provinsi Jawa Tengah sebagian besar bekerja di sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan lain sebagainya.
Suku bangsa yang mendiami wilayah Jawa Tengah cukup beragam. Selain Suku asli Jawa terdapat juga Suku pendatang dari beragam wilayah di Indonesia. Ada juga beberapa suku bangsa asing seperti Cina, Arab, Hindi, dan Pakistan.
Penduduk Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan pemeluk agama Islam dengan persentase mencapai lebih dari 96 persen penduduk.
Selebihnya adalah pemeluk agama lain seperti Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, seperti dikutip website visit Jawa Tengah, penduduk Jawa Tengah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Namun demikian, bahasa Jawa adalah bahasa yang mayoritas dituturkan.
Bahasa Jawa sendiri mempunyai beragam dialek seperti dialek Banyumas, Tegal, Pekalongan, Pati, dan Surakarta.
Dalam penggunaannya bahasa Jawa memiliki dua macam tingkatan yaitu Jawa Kromo dan Jawa Ngoko.
Jawa Kromo adalah bahasa halus atau sopan yang biasa dituturkan kepada orang yang lebih tua atau saat akan menunjukkan kesopanan.
Sedangkan, Ngoko adalah bahasa Jawa kasar atau kurang sopan yang biasanya dituturkan kepada teman sebaya atau orang-orang yang lebih muda.
Untuk melihat peta Provinsi Jawa Tengah dapat diakses melalui tautan berikut ini.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno