Menuju konten utama

Profil Kekuatan Militer Ukraina: Berada di Urutan Berapa?

Ukraina menempati posisi ke-22 sebagai negara dengan militer terkuat di dunia.

Profil Kekuatan Militer Ukraina: Berada di Urutan Berapa?
Anggota Pasukan Serangan Udara Ukraina berpartisipasi dalam latihan taktis di lapangan latihan di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dalam foto yang disiarkan Jumat (18/2/2022). ANTARA FOTO/Press Service of the Ukrainian Air Assault Forces/WSJ/cfo

tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina yang terjadi belakangan ini dipandang oleh banyak pihak bukan merupakan pertarungan yang seimbang. Berdasarkan ranking kekuatan militer, kedua negara memiliki perbedaan yang sangat jauh.

Data dari Global Fire Power menyebutkan bahwa Rusia adalah negara dengan kekuatan militer paling kuat kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Di sisi lain, kekuatan militer Ukraina menempati urutan ke-22 di seluruh dunia.

Melalui laporan investigasi yang dirilis oleh CBC, disebutkan bahwa Rusia memiliki lebih banyak keuntungan dibanding Ukraina dalam berbagai aspek.

Di tahun 2020, Rusia setidaknya telah menggelontorkan dana pertahanan sekitar 61,7 miliar dolar AS atau 10 kali lipat lebih banyak dibanding dana pertahanan Ukraina yang hanya 6,9 miliar dolar AS.

Kendati demikian, mantan perwira pasukan Kanada, Ihor Kozak meninjau bahwa keinginan rakyat Ukraina untuk melawan tidak boleh diremehkan.

"Ukraina sekarang berjuang untuk kebebasan mereka, untuk keluarga mereka, untuk tanah air mereka," kata Kozak seperti yang dikutip dari CBC. "Moralnya sangat tinggi. Dan saya pikir itu akan menjadi faktor penentu dalam perang ini," lanjutnya.

Invasi militer Rusia pada Ukraina yang terjadi saat ini menyebabkan banyak kerusakan dan jatuhnya korban jiwa. Melansir Al-Jazeera, hingga Sabtu (26/2/2022) setidaknya terdapat 198 sipil termasuk tiga anak-anak yang tewas dibunuh oleh pasukan Rusia.

Profil Kekuatan Militer Ukraina Berdasarkan Ranking

Ukraina menempati posisi ke-22 sebagai negara dengan militer terkuat di dunia. Menurut Global Fire Power, peringkat dibuat berdasarkan berbagai aspek, termasuk jumlah pasukan, finansial, hingga produksi sumber daya alam terkait pertahanan di negara tersebut.

Kekuatan militer Ukraina jika dilihat dari jumlah pasukan aktif saat ini berada di peringkat ke-20 di dunia, yaitu sebanyak 200.000 pasukan. Lalu, jika dilihat dari segi kekuatan udara, Ukraina berada di peringkat ke-31 dengan total kekuatan udara sebanyak 318, meliputi pesawat tempur, pesawat transportasi, hingga helikopter.

Ukraina cukup unggul dari kekuatan darat, dimana negara tersebut menduduki peringkat ke-6 untuk kepemilikan kendaraan lapis baja dan artileri swa-gerak (self-propelled artillery) dengan jumlah masing-masing sebanyak 12.303 dan 1.067.

Sementara, untuk kekuatan laut, Ukraina tidak memiliki cukup banyak sumber daya. Meskipun angkatan laut kedua negara berisiko lebih rendah untuk mengalami konflik langsung, namun sektor ini sangat krusial.

Menurut data dari Global Fire Power, Ukraina saat ini hanya mempersenjatai dirinya dengan 1 fregat, 1 korvet, 13 kapal patroli, dan 1 kapal perang ranjau (MCMV).

Sedangkan, dari sektor produksi minyak Ukraina mampu memproduksi 32.000 miliar barel minyak dengan konsumsi 233.000 juta barel. Berikut ringkasan profil kekuatan militer Ukraina berdasarkan data dari Global Fire Power:

KategoriJumlah Peringkat di Dunia
Personel Aktif200.00020
Tank2.59613
Kendara Berlapis Baja12.3036
Pesawat Tempur6932
Helikopter11234
Armada laut3853
Produksi Minyak32.000 miliar barel47
Anggaran Pertahanan$11.870.000.00020

Bantuan Negara-Negara Barat untuk Ukraina

Seiring dengan adanya invasi yang dilakukan Rusia, negara-negara barat mulai memberikan sejumlah bantuan pada Ukraina.

Hari ini, Selasa (1/3/2022) Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan bahwa negaranya akan melarang impor minyak mentah Rusia dan memasok senjata anti-tank dan amunisi ke Ukraina.

“Kanada akan terus memberikan dukungan untuk pertahanan heroik Ukraina melawan militer Rusia,” terang Trudeau seperti yang dikutip dari Al-Jazeera.

Sementara itu, AS rencananya akan mulai menerapkan zona larangan terbang sebagai langkah agar dapat mengirim pasukannya untuk memerangi Rusia.

Menurut sekertaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, zona larangan terbang ini akan membutuhkan implementasi mengingat risiko kontak langsung pasukan AS dan Rusia akan terjadi.

"Mengerahkan militer AS untuk melawan akan berpotensi menjadi konflik langsung dan berpotensi menjadi perang dengan Rusia yang mana tidak kami rencanakan," kata Psaki.

Sebelumnya pada Sabtu, AS juga sempat mengumumkan akan memberikan bantuan peralatan militer senilai 350 juta dolar untuk Ukraina.

Bantuan untuk Ukraina juga diberikan oleh pendiri SpaceX, Elon Musk berupa sistem internet berbasis satelit bernama Starlink. Melalui Twitter, Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengucapkan terimakasih kepada Elon Musk berkat bantuannya tersebut.

"Starlink sudah sampai. Terimakasih @elonmusk," cuit Fedorov yang langsung memperoleh tanggapan dari Musk.

Starlink sendiri merupakan perangkat yang dapat membantu akses internet di daerah-daerah yang kurang terjangkau di dunia.

Baca juga artikel terkait KONFLIK RUSIA UKRAINA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Politik
Penulis: Yonada Nancy