Menuju konten utama

Profil Kaisar Jepang Naruhito yang Mengunjungi Indonesia

Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito yang mengunjungi Indonesia dikenal sebagai kaisar modern pertama di Jepang.

Profil Kaisar Jepang Naruhito yang Mengunjungi Indonesia
Kaisar Jepang Naruhito menyampaikan pidato pada upacara penyerahan Penghargaan Jepang pada Kamis, 13 April 2023, di Tokyo. (Foto AP/Eugene Hoshiko)

tirto.id - Kaisar Jepang Naruhito dan istrinya Permaisuri Owada Masako mengunjungi Indonesia pada Sabtu (17/6/2023). Ia dan sang istri berencana singgah di Indonesia selama sepekan, hingga tanggal 23 Juni 2023.

Dikutip dari Antara, kunjungan Naruhito dan Masako ke Indonesia untuk mempererat persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Meskipun sudah mendarat sejak kemarin, Kaisar Naruhito dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Senin (19/6/2023)

Selama di Indonesia keduanya akan mengunjungi sejumlah tempat, mulai dari Depo MRT Lebak Bulus, Stasiun Pompa Waduk Pluit, hingga mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Profil Kaisar Jepang Naruhito yang Kunjungi Indonesia

Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dikenal sebagai kaisar modern pertama di Jepang. Dikutip dari Britannica, hal ini karena Naruhito memiliki gaya hidup yang lebih modern meskipun tumbuh di lingkungan tradisional Jepang.

Kaisar Naruhito merupakan tenno atau penguasa surgawi Jepang yang ke-126. Ia merupakan keturunan dari Kaisar Jimmu atau kaisar pertama dalam sejarah Jepang yang hidup pada 660 SM.

Naruhito adalah putra pertama Kaisar Ke-125 Jepang, Akihito Naruhito dan Permaisuri Michiko. Akihito sendiri telah turun tahta pada 2019 dan mewariskan tahtanya ke putra mahkota Naruhito.

Naruhito lahir pada 23 Februari 1960 di Tokyo, Jepang dan tumbuh di lingkungan kerajaan hingga menempuh pendidikan tinggi.

Naruhito menempuh pendidikan sejarah di universitas bergengsi Jepang, Universitas Gakushuin. Setelah lulus dari universitas tersebut, ia melanjutkan studinya ke Universitas Oxford di Inggris untuk mempelajari sejarah ekonomi.

Saat menempuh pendidikan tinggi inilah ia pergi ke luar negeri dan tumbuh di lingkungan yang modern. Menurut Naruhito, pengalamannya tinggal di Inggris yang jauh dari lingkungan istana adalah harta karun yang luar biasa.

"Di Inggris saya belajar bagaimana berpikir untuk diri saya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan mewujudkannya," katanya seperti yang dikutip dari DW.

Setelah selesai dengan studinya, Naruhito kembali ke Jepang dan tinggal satu atap dengan kedua orang tuanya di Istana Kekaisaran Tokyo. Meskipun tinggal di lingkungan tradisional Jepang, ia terbuka dengan budaya modern.

Bahkan, Naruhito diketahui senang melakukan jogging, fasih berbahasa Inggris, dan senang bermain biola.

Naruhito juga menikah dengan wanita karier, yaitu Masako. Ia dulunya merupakan pegawai Kementerian Luar Negeri Jepang yang juga belajar di perguruan tinggi bergengsi Harvard dan Oxford.

Keduanya resmi melangsungkan pernikahan pada 1993 dan dikaruniai satu orang putri, yaitu Aiko. Naruhito baru diangkat sebagai kaisar pada 2019 tidak lama setelah sang ayah turun tahta.

Sebelum diangkat menjadi kaisar, Naruhito sering mendampingi bahkan mewakili sang ayah untuk kegiatan kerajaan. Tentunya Naruhito banyak belajar soal pemerintahan Jepang dari ayahnya.

Kendati demikian, Naruhito mengambil keputusan yang berbeda dengan sang ayah, Akihito. Kaisar Akihito tidak pernah mengakui soal aktivitas perang yang dilakukan oleh tentara Jepang kepada negara lain selama Perang Dunia II.

Ia juga tidak pernah meminta maaf secara resmi atas perlakuan tentara Jepang kepada negara-negara terjajah seperti Korea, China, dan beberapa wilayah Asia Tenggara.

Di sisi lain, Naruhito justru mengkritik sikap Jepang yang seolah menutupi masa lalu perang di negara itu. Ia bahkan berani memberikan pendapat tentang Perang Dunia II secara terbuka.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya