Menuju konten utama

Profil Joko Pinurbo, Penyair "Nakal" yang Meninggal Hari Ini

Penyair Joko Pinurbo (Jokpin) meninggal dunia di Yogyakarta, 27 April 2024 karena sakit.

Profil Joko Pinurbo, Penyair
Joko Pinurbo saat meluncurkan kumpulan puisi "Buku Latihan Tidur". (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

tirto.id - Jagat sastra Indonesa sedang berduka. Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia di Yogyakarta, Sabtu 27 April 224 pagi ini. Jokpin, begitu ia akrab dipanggil, meninggal lantaran sakit dalam perawatan di RS Panti Rapih Jogja.

Kabar duka meninggalnya Jokpin ini disampaikan budayawan cum jurnalis Goenawan Mohammad melalui unggahan di akun X.

"Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku" // Djoko Pinurbo, penyair utama kita meninggal pagi ini di Yogya dlm usia 62. Puisinya yang tenang dan sederhana, tak mudah dilupakan. RIP"," demikian ditulis GM.

Nama Jokpin mengemuka sebagai salah satu penyair dengan karya-karyanya yang terkadang "nakal" sebab suka "usil" mengganggu, dan menggugah perenungan pemikiran pembacanya. Puisi-puisinya sarat makna, kadangkala diselipkan dengan humor cerdas, dan kadangkala penuh dengan ironi menggugah.

Profil Singkat Joko Pinurbo

Joko Pinurbo lahir pada 11 Mei 1962, menurut catatan Wikipedia. Ia menempuh pendidikan sarjananya di Sanata Dharma Yogyakarta. Dari sini, karya-karya puisinya mulai dikenal oleh publik.

Dalam karya-karyanya, Jokpin banyak mengeksplorasi berbagai tema. Mulai dari percintaan, kehidupan sehari-hari, kritik sosial, ironi kehidupan, hingga religiusitas.

Puisi-puisinya menggunakan bahasa sederhana namun sarat makna. Tapi di situlah letak kekuatan puisi Jokpin. Melalui karya-karyanya tersebut, ia berhasil menyentuh hati dan menggelitik nalar pembaca dari berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu "magis" dari karya Joko Pinurbo adalah penggunaan humor cerdas. Ia mampu mengolah kata-kata dengan lincah sehingga menghasilkan ironi yang halus namun tajam.

Puisi-puisinya sering kali mengundang senyum dan gelak tawa, tapi di balik itu semua ada refleksi mendalam tentang kehidupan. Sebagai contoh puisi berjudul "Celana Ibu" atau "Di Bawah Kibaran Sarung".

Pencapaian dan Penghargaan Jokpin

Puisi-puisi Joko Pinurbo telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipublikasikan di berbagai media sastra, baik di dalam maupun manca. Ia kerap diundang untuk membacakan karyanya di berbagai acara sastra dan festival puisi.

Kiprah Jokpin di dunia sastra pun mendapatkan pengakuan dan beberapa penghargaan. Prestasi paling mencolok adalah ketika ia mendapatkan penghargaan sastra bergengsi, Khatulistiwa Literary Award dan Anugerah Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas kualitas karya-karyanya dalam kancah sastra Indonesia.

Selamat jalan Jokpin. Seperti tulismu di nukilan puisi "Di bawah Kibaran Sarung"

Ya, kutuliskan puisimu

kulepaskan ke seberang

seperti kanak-kanak berangkat tidur

ke haribaan malam.

Ayo temui aku di bawah kibaran sarung

di tempat yang jauh terlindung.

Baca juga artikel terkait JOKO PINURBO atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH