Menuju konten utama

Carlos Yulo, Atlet Pertama ASEAN yang Raih 2 Emas Olimpiade 2024

Profil Carlos Yulo, atlet ASEAN pertama yang raih 2 medali emas di Olimpiade 2024. Cek asal negara Carlos Yulo, tinggi, prestasi, dan cabor yang dimenangi.

Carlos Yulo, Atlet Pertama ASEAN yang Raih 2 Emas Olimpiade 2024
Seorang pekerja menyelesaikan persiapan pembukaan Olimpiade Paris 2024, di Trocadero, Paris, Prancis, Rabu (24/72024). Olimpiade Paris 2024 yang mempertandingkan 32 cabang olah raga dan diikuti oleh 182 negara peserta akan dibuka pada 26 Juli 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa.

tirto.id - Carlos Yulo dari Filipina menjadi atlet pertama asal ASEAN yang mampu merebut 2 medali emas sekaligus di Olimpiade 2024. Carlos Yulo yang turun di cabang olahraga (cabor) gymnastic (senam) mendapatkan medali di nomor floor exercise dan vault putra senam artistik.

Bency Arena, Paris, Prancis pada Minggu (4/8/2024), menjadi tempat dan hari bersejarah bagi Carlos Yulo. Atlet senam asal Filipina tersebut memenangkan emas di cabor senam artistik nomor vault (lompat) putra, yang sekaligus jadi emas keduanya di Olimpiade 2024.

Dalam final vault putra, Caloy –sapaan akrab Yulo– merengkuh akumulasi poin sebesar 15.116 angka. Yulo unggul atas wakil Armenia, Artur Davtyan (14.966 poin), serta atas atlet Britania Raya, Harry Hepworth (14.949).

Sehari sebelum itu, di tempat yang sama, Sabtu (3/8/2024) lalu, Caloy juga merengkuh emas di nomor floor exercise (lantai). Atlet Filipina itu menciptakan 15.000 poin, unggul atas wakil Israel, Artem Dolgopyat (14.966 poin), dan wakil Britania Raya, Jake Jarman (14.933).

"Saya sangat terharu. Saya merasa bersyukur atas medali ini dan atas Tuhan. Ia (Tuhan) melindungi saya, Ia memberi saya kekuatan untuk melewati perlombaan seperti ini dan tampil sebaik ini," kata Yulo dikutip dari laman resmi Olimpiade Paris 2024.

Dalam kedua nomor yang dimenangi Carlos Yulo tersebut, ada 2 hal yang dinilai. Yang pertama adalah D Score yang ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan (difficulty). Yang kedua, E Score yang ditentukan berdasarkan tingkat eksekusi (execution).

Raihan Caloy menjadi capaian istimewa bagi Filipina. Sebelum Paris 2024, Filipina bahkan baru sekali meraih emas di Oiimpiade, yaitu oleh Hidilyn Diaz (angkat besi) di Tokyo 2020 (2021) lalu. Selain itu, Filipina sebelum ini juga belum sekali pun memenangi medali –entah emas, perak, atau perunggu– di cabor senam artistik.

Lantas siapa sebenarnya sosok Carlos Yulo, sang pencipta sejarah baru bagi Filipina dan Asia Tenggara tersebut?

Profil Carlos Yulo Peraih 2 Emas Olimpiade 2024

Carlos Edriel Yulo lahir di Manila, Filipina, pada 16 Februari 2000. Usianya baru 24 tahun saat mengalungi medali emas Olimpiade Paris 2024. Barangkali tak pernah dibayangkan dalam hidup Caloy, ia bakal membuat Lupang Hinirang –lagu kebangsaan Filipina– berkumandang di pentas Olimpiade.

Semasa muda, Caloy hanya bermimpi mampu mengantongi emas SEA Games, yang notabene memiliki level 2 tingkat di bawah Olimpiade. Kini, realita nyatanya lebih indah dari angan Yulo semasa remaja.

“Sebelum mengukir sejarah sebagai peraih medali emas senam Olimpiade dari Filipina pertama, Carlos Yulo muda hanya bermimpi meraih emas di SEA Games ,” tulis media asal Filipina, Rappler Sports, Sabtu (3/8/2024) lalu.

Carlos Yulo bak buku sejarah berjalan. Pasalnya, setiap pencapaian Yulo selalu menjadi sejarah baru, terutama bagi negaranya, Filipina. Pada 2018 lalu, Caloy meraih perunggu sektor floor exercise dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2018 di Doha, Qatar.

Federasi Senam Artistik Dunia (FIG) menyebutkan, capaian perunggu Yulo 2018 lalu sekaligus jadi medali pertama Filipina di Kejuaraan Dunia. Setahun berselang, Yulo lagi-lagi membukukan sejarah.

Caloy meraih emas Kejuaraan Dunia 2019 untuk nomor floor exercise, saat ajang tersebut digelar di Stuttgart, Jerman. Setelahnya, Yulo jadi langganan kampiun di Kejuaraan Dunia Senam Artistik.

Yulo juga merengkuh perak di nomor parallel bars 2019 di Kitakyushu, Jepang. Ini diikuti oleh medali emas (nomor vault) di Kitayushu, Jepang. Prestasi selanjutnya adalah medali perunggu (nomor floor exercise) dan perak (nomor vault), di Liverpool, Inggris pada 2021 lalu.

Uniknya, 2 emas Kejuaraan Dunia 2019 dan 2021 untuk nomor berbeda, mampu digabungkan Carlos Yulo di Olimpiade Paris 2024. Tentunya, capaian termutakhir sang atlet di Olimpiade Paris 2024 juga jadi sejarah baru bagi Filipina.

Semasa kecil Carlos Yulo sudah dekat dengan dunia senam. Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya untuk bermain di Paraiso ng Batang Maynila. Caloy memang tinggal di ibu kota Filipina tersebut, tepatnya di dekat Stadion Rizal Memorial.

Kebetulan, tempat tersebut juga dekat dengan area latihan atlet-atlet senam Filipina. Yulo bersama teman-temannya, lantas juga memperagakan aksi akrobat, sebagaimana yang ia pertontonkan di Bency Arena, Paris. Sang kakek, adalah orang pertama yang mengetahui bakat terpendam seorang Yulo.

“Suatu hari, kakeknya melihat Yulo melakukan salto. Alih-alih memarahi Caloy muda, ia (kakeknya) malah membawanya (Yulo) ke Asosiasi Senam Filipina (GAP), tempat Yulo diterima sebagai anak didik. Saat itu, usianya baru 7 tahun,” tulis Esquire Filipina, 2019 lalu.

Bakat Yulo kian terasah ketika masuk GAP. Terutama ketika GAP kedatangan pelatih asal Jepang, Munehiro Kugimiya pada 2016 silam. GAP saat itu menawari Caloy untuk hijrah ke Jepang guna menekuni bakat senamnya. Usia Yulo saat itu menginjak 16 tahun.

“Yulo dengan rendah hati menjawab bahwa ia harus bertanya kepada ibunya,” tulis Esquire.

Yulo pada akhirnya menerima tawaran tersebut. Ia lantas berlatih di Negeri Matahari Terbit sejak 2017. Yulo juga tetap melanjutkan pendidikannya di Jepang, dengan berkuliah di Universitas Teikyo untuk jurusan sastra.

Perjuangan Yulo di Jepang terbayar nyata saat ia memenangkan perunggu Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Qatar pada 2018. Kemudian juga medali emas di Kejuaraan Dunia 2019 silam. Meski pencapaian 2019 lalu, yang jadi tonggak prestasi Yulo, sempat dilewatkan orang tuanya yang masih tinggal di Filipina.

“Kami tidak dapat menonton siaran langsung di YouTube [ketika Yulo meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2019], karena kami benar-benar tidak menyangka Caloy akan menang. [Apalagi Yulo tampil dini hari waktu Filipina] dan kami bangun pukul 5.30 pagi setiap hari," ucap ibu Yulo, Angelica dikutip dari Esquire 2019 lalu.

Selepas jauh dari orang tuanya, Yulo kemudian kembali ke Manila pada 2023 silam. Kembalinya Yulo ke kampung halaman sekaligus sempat mengakhiri kebersamaan dengan sang pelatih asal Jepang, Munehiro Kugiyama.

Yulo merupakan atlet pekerja keras. Dilansir dari laman FIG, Caloy setidaknya berlatih 6 jam sehari untuk 2 sesi. Kedisiplinan ini pula yang mampu mengantar Caloy ke panggung dunia untuk mengharumkan nama negaranya.

"Bersabarlah, dengarkan orang tua dan pelatihmu, dan tentu saja disiplinlah," ucap Yulo 2018 lalu dikutip dari laman FIG.

Berikut ini profil singkat Carlos Yulo:

  • Nama: Carlos Yulo Edriel
  • Kebangsaan: Filipina
  • Tempat Lahir: Manila, Filipina
  • Tanggal lahir: 16 Februari 2000
  • Usia: 24 tahun
  • Akun IG: @c_edrielzxs

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2024 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus