Menuju konten utama

PRIMA: Sekolah Rakyat & Kopdes Merah Putih akan Atasi Kemiskinan

Partai PRIMA menilai program Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi instrumen utama dalam pengentasan kemiskinan.

PRIMA: Sekolah Rakyat & Kopdes Merah Putih akan Atasi Kemiskinan
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono. FOTO/ dok.Kemensos

tirto.id - Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono menilai program Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih sebagai pendekatan strategis dalam pengentasan kemiskinan.

Program Sekolah Rakyat untuk anak-anak keluarga miskin merupakan upaya pengentasan kemiskinan melalui bidang pendidikan. Sementara program pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih menjadi langkah serupa di jalur ekonomi.

Dia menambahkan, pengentasan kemiskinan bukan sesuatu yang mudah sehingga butuh penanganan dengan langkah tepat. Maka itu, PRIMA pun mendukung langkah pemerintah mengatasi masalah kemiskinan dengan dua program tersebut.

"Saya yakin, Sekolah Rakyat dan Kopdes Merah Putih ini akan menjadi instrumen utama dan pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem ke depan," kata Agus Jabo dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (22/03/2025).

Pemerintah membentuk program Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih untuk mempercepat pengurangan kemiskinan di Indonesia. Langkah ini mengikuti kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mencanangkan pengentasan kemiskinan sebagai salah satu program prioritasnya.

Sekolah Rakyat Putus Rantai Kemiskinan

Menurut Agus Jabo, program Sekolah Rakyat merupakan bentuk kehadiran negara dalam upaya memutus rantai kemiskinan. Melalui program ini, anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa bisa mendapatkan hak dasarnya, yaitu pendidikan yang layak.

"Indonesia Emas 2045 ada di tangan mereka, maka dari itu, seluruh anak Indonesia harus sekolah, mendapatkan pendidikan yang layak dan negara memfasilitasi," ujar dia.

Agus Jabo mencatat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 74,51 persen kepala rumah tangga miskin ekstrem berpendidikan SD ke bawah. Selain itu, 76 persen keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena alasan ekonomi.

"Orang tua dengan pendidikan rendah, cenderung anaknya juga pendidikannya rendah, transmisi ini harus diputus," tukas Agus Jabo.

Kopdes Merah Putih Solusi untuk Kemiskinan di Desa

Agus Jabo juga punya harapan besar pada program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dia optimistis Kopdes Merah Putih bisa menjadi model utama pemberantasan kemiskinan di tingkatan desa. Apalagi, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar kemiskinan ekstrem dapat diselesaikan pada tahun 2026.

Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), jumlah warga miskin di Indonesia kini 24 juta orang. Sejumlah 3,17 juta di antaranya adalah miskin ekstrem. Dari data tersebut, diketahui bahwa 39,92 persen penduduk miskin dan 46,26 persen miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian informal.

"Artinya, mereka yang bekerja di sektor pertanian informal ini adalah masyarakat yang berada di desa. Jadi, mudah-mudahan, koperasi desa ini bisa mendorong tumbuhnya perekonomian di desa sekaligus menjadi jalan untuk mengentaskan kemiskinan di desa yang selama ini tidak selesai-selesai," Agus Jabo menegaskan.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis