Menuju konten utama

Presiden Joko Widodo Singgung Pembangunan Trans Papua  

Presiden menegaskan pembangunan Trans Papua ini bukan urusan ekonomi saja, tetapi masalah pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Presiden Joko Widodo Singgung Pembangunan Trans Papua  
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan) meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail sejauh 7 km di ruas jalan Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyinggung dibangunnya Trans Papua dalam Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Meski begitu, banyak masukan yang menyatakan apakah perlu dibangun saat ini karena anggaran yang besar.

Namun Presiden menegaskan pembangunan Trans Papua ini bukan urusan ekonomi saja, tetapi masalah pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pertanyaan ini kayak telur sama ayam, dibangun infrastruktur baru pertumbuhan ekonomi ada atau menunggu pertumbuhan ekonomi ada baru dibangun jalan," kata Joko Widodo dilansir Antara.

Presiden menegaskan infrastruktur tidak mungkin hanya dibangun di Jawa saja, tetapi harus merata ke seluruh wilayah di Indonesia.

Presiden juga mengakui jika dilihat dari 'return' (pengembalian) ekonomi di Jawa memang lebih cepat pengembaliannya, begitu juga jika dihubungkan dengan politik karena 60 persen penduduk ada di Jawa.

"Tapi ini kan masalah pemerataan pembangunan, bagaimana kita menyatukan seluruh tanah air ini kalau ada ketimpangan infrastruktur," katanya.

Presiden mengakui saat ini antara wilayah barat dan timur masih memiliki perbedaan yang jauh terkait infrastuktur yang dimilikinya.

"Sangat kelihatan sekali. Bayangkan kalau penduduk di Wamena mau pergi ke Nduga harus berjalan empat hari empat malam melewati hutan belantara," ungkapnya.

Presiden mengaku pernah berkunjung ke Nduga, walaupun telah diperingatkan daerah berbahaya oleh Panglima TNI dan Kapolri.

Jokowi mengaku kaget dengan keadaan di Nduga yang jalannya belum beraspal dan kantor Bupatinya juga belum ada.

"Ini keadaan yang akan saya lihat, masyarakat kita yang akan kita lihat," ungkap Presiden.

Jokowi juga mengakui posisi Indonesia ini masih banyak ketinggalan dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia.

Presiden mengakui bahwa ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, yakni etos kerja, produktifitas dan kedispilnan, untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.

Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintahannya saat ini tidak hanya berhubungan dengan ekonomi saja, tetapi juga menyatukan bangsa Indonesia.

"Banyak orang melihat pembangunan infrastruktur hanya berkaiatan dengan ekonomi, mobilitas logistik, mobilitas orang dan barang, ya. Tetapi yang paling penting, infrastruktur yang kita bangun adalah infrastruktur yang menyatukan bangsa Indonesia," kata Presiden.

Baca juga artikel terkait INFRASTRUKTUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani