Menuju konten utama

Presiden Brazil Jair Bolsonaro Dinyatakan Positif Corona COVID-19

Presiden Brazil Bolsonaro dinyatakan positif terinfeksi corona COVID-19.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro Dinyatakan Positif Corona COVID-19
Presiden Brazil Jair Bolsonaro berbicara dengan wartawan sambil memakai masker pelindung saat ia tiba di Alvorada Palace, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brasilia, Brazil, Jumat (22/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado.

tirto.id - Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan pada Selasa (7/7/2020) waktu setempat, ia positif virus corona COVID-19. Dikutip dari AP News, Bolsonaro dinyatakan positif COVID-19 setelah berbulan-bulan meremehkan tingkat keparahannya, sedangkan tingkat kematian di negara tersebut naik dengan cepat.

Bolsonaro yang berusia 65 tahun ini kerap mendatangi kerumunan tanpa menutupi wajah dengan masker. Saat mengkonfirmasi hasil tes COVID-19, ia mengenakan masker dan berbicara kepada wartawan di Brasilia.

Dia mengatakan dia sedang menggunakan hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang dia, dan Presiden AS Donald Trump, promosikan untuk melawan COVID-19, walaupun belum terbukti efektif.

"Saya [dalam kondisi] normal. Saya bahkan ingin berjalan-jalan di sini, tetapi saya tidak bisa karena rekomendasi medis," kata Bolsonaro.

"Saya pikir saya sudah lama memiliki penyakit ini [positif COVID-19], mengingat aktivitas saya yang sangat dinamis. Saya presiden dan berada di garis pertempuran. Saya suka berada di tengah-tengah orang," ujarnya.

Brazil, negara keenam terbesar di dunia, dengan lebih dari 210 juta penduduk, adalah salah satu tempat paling mematikan. Lebih dari 65.000 orang Brazil meninggal karena COVID-19, dan lebih dari 1,5 juta telah terinfeksi.

Kedua angka tersebuta dalah total tertinggi kedua di dunia, di belakang AS. Angka sebenarnya diyakini lebih tinggi karena kurangnya pengujian. Pada hari Selasa, Brasil mengonfirmasi 1.254 kematian.

Selain Bolsonaro, para pemimpin negara yang pernah terinfeksi COVID-19 adalah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Pangeran Charles Inggris, Pangeran Albert II dari Monako dan Presiden Honduras Juan Orlando Hernández.

Bolsonaro merupakan "pemimpin demokratik yang paling membantah keseriusan pandemi ini," kata Maurício Santoro, seorang profesor ilmu politik di Universitas Rio de Janeiro.

“Dia terinfeksi adalah pukulan terhadap kredibilitasnya. Ini akan dilihat sebagai contoh lain dari kegagalan menghadapi virus corona,” katanya.

Bolsonaro sering muncul di depan umum untuk berjabat tangan dengan pendukung dan bergaul dengan orang banyak, kadang-kadang tanpa masker.

Dia telah mengatakan, sejarahnya sebagai seorang atlet akan melindunginya dari virus dan corona itu tidak lebih dari "flu ringan" jika dia tertular.

Dia juga berulang kali mengatakan, tidak ada cara untuk mencegah 70% dari populasi jatuh sakit karena COVID-19 dan upaya pemerintah daerah untuk menghentikan kegiatan ekonomi pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak kesulitan.

Selama hampir dua bulan, perjuangan Brazil melawan COVID-19 telah berada di tangan seorang menteri kesehatan sementara tanpa pengalaman. Dia mengambil alih setelah pendahulunya, seorang dokter dan konsultan perawatan kesehatan, berhenti sebagai protes atas dukungan Bolsonaro untuk hydroxychloroquine.

Bolsonaro pada Selasa menyamakan virus dengan hujan yang akan menimpa banyak orang dan mengatakan beberapa warga, seperti orang tua, harus lebih berhati-hati.

"Anda tidak bisa hanya berbicara tentang konsekuensi dari virus yang harus Anda khawatirkan. Hidup terus berlalu. Brazil perlu berproduksi. Anda perlu mengendalikan ekonomi,” katanya.

Kota-kota dan negara bagian Brasil bulan lalu mulai mencabut pembatasan yang telah diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus, karena kematian mulai menurun bersamaan dengan kasus COVID-19 di unit perawatan intensif.

Kepala kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, berharap Bolsonaro cepat pulih dan mengatakan infeksi tersebut "membuktikan virus ini nyata" dan menunjukkan virus tidak membedakan antara "pangeran atau orang miskin."

Presiden mengatakan kepada wartawan, ia menjalani rontgen paru-paru pada hari Senin setelah mengalami demam, nyeri otot dan malaise. Pada hari Selasa, demamnya telah mereda, katanya, dan ia menghubungkan kemajuan itu karena hydroxychloroquine.

Sebelumnya, Bolsonaro menunjukkan hasil negatif COVID-19 tiga kali pada bulan Maret setelah bertemu dengan Trump di Florida. Anggota delegasinya yang ikut ke AS kemudian dilaporkan terinfeksi COVID-19.

Baca juga artikel terkait KASUS CORONA DI BRAZIL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH