Menuju konten utama

Prabowo soal Fenomena Keracunan MBG: Masih Error yang Manusiawi

Prabowo mengungkap dalam usaha manusia menjalankan program, seperti MBG tidak mungkin tanpa cacat dan kesalahan.

Prabowo soal Fenomena Keracunan MBG: Masih Error yang Manusiawi
Orang tua mendampingi anaknya yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebanyak 54 siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nym.

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hampir mendekati sempurna. Meski dengan adanya keracunan sejumlah murid yang terjadi di berbagai daerah, menurut Prabowo kekurangan tersebut hanya sebagian kecil persentasenya dari angka keberhasilan.

Dijelaskan Prabowo, dalam data statistik jumlah murid keracunan karena mengonsumsi 8.000 porsi dari 1,4 miliar MBG yang diproduksi. Mereka mengalami keracunan makan dan sakit perut.

"Masih dalam koridor error yang manusiawi. Kalau tidak salah, kekurangannya adalah katakanlah angka yang sakit itu adalah mungkin sekitar 0,0007 yang berarti 99,99% berhasil," ucap Prabowo dalam rapat kabinet di Istana Presiden, Senin (20/10/2025).

Prabowo mengungkap dalam usaha manusia menjalankan program tidak mungkin tanpa cacat dan kesalahan. Hal itu termasuk semua program yang sudah dijalankan selama satu tahun pemerintahannya.

"Sangat sulit. Walaupun kita tidak boleh menerima, terus saya tekankan kepala BGN dan jajarannya untuk menghasilkan suatu prosedur tetap yang ketat menggunakan alat-alat terbaik, untuk kita jamin kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi," ungkap dia.

Diyakini Prabowo, para guru pasti mendidik para murid untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Setiap sekolah juga selalu menyediakan air bersih dan sabun.

"Kita harus didik juga, yang namanya anak-anak sudah merasa dicuci tangannya. Kita sebagai guru dan orang tua tidak boleh malas untuk mengingatkan," ujar dia.

Sampai saat ini, kata Prabowo, pemerintahannya sudah membuat 12.508 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kemudian, jumlah penerima manfaatnya sudah mencapai 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan sebanyak 6.517 orang yang menjadi korban keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak program MBG pertama kali diluncurkan per Januari 2025.

“Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September 2025) itu ada 51 kasus kejadian,” kata Dadan di dalam Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Dadan menambahkan, terdapat 75 kasus keracunan yang terjadi sejak periode Januari hingga September 2025 itu. Lalu, Dadan mengatakan, BGN membagi tiga wilayah terkait program MBG, yaitu wilayah I di Pulau Sumatera, wilayah II di Pulau Jawa, dan wilayah III untuk Indonesia Timur.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto