Menuju konten utama

PPATK Sebut Sumber Dana Sindikat Penyebar Hoaks Mudah Dilacak

PPATK menilai proses pelacakan sumber aliran dana untuk sindikat penyebar hoaks tidak rumit dan bisa dilakukan dengan cepat.

PPATK Sebut Sumber Dana Sindikat Penyebar Hoaks Mudah Dilacak
Ilustrasi hoaks. Getty Iamges/iStockphoto.

tirto.id - Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae menyatakan proses penelusuran sumber aliran dana untuk sindikat penyebar ujaran kebencian dan hoaks tidak terlalu sulit.

"Saya kira seperti yang kasus-kasus sebelumnya, dalam konteks membuka hoaks ini tidak terlalu sulit," kata Dian di sela-sela Diskusi Pencegahan dan Pemberantasan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme dengan pers di Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/3/2018) seperti dikutip Antara.

Dia memastikan PPATK mampu menyelesaikan penelusuran sumber dana tersebut dalam waktu singkat sebab skema alirannya tidak terlalu kompleks.

"Itu bukan persoalan yang terlalu complicated (rumit)," kata dian.

Dia menjelaskan PPATK akan secepatnya melakukan penelusuran terhadap aliran dana tersebut dan menyerahkan datanya ke aparat penegak hukum jika terdeteksi ada aliran dana ke jaringan penyebar hoaks.

Dian mencontohkan, ketika polisi menyatakan ada pelanggaran pidana yang melibatkan sindikat atau kelompok tertentu menyebar ujaran kebencian dan hoaks, secara otomatis PPATK akan segera melakukan penelusuran terkait aliran dananya.

Meskipun demikian, Dian belum menjelaskan hasil penelusuran PPATK selama ini mengenai aliran dana yang mengalir ke jaringan penyebar hoaks dan ujaran kebencian. Dia beralasan PPATK saat ini masih menjalani tahap koordinasi dengan aparat penegak hukum.

"Penyelidikan [aliran dana] pun masih terus berlangsung [di kepolisian]. Kita tidak bisa mendahului kasus, kita harus lihat dahulu karena kita bekerja berdasarkan fakta-fakta," ujar dia.

"Kita hanya melihat apakah ada persoalan terkait dengan pendanaan ilegal dan sebagainya," Dian menambahkan.

Selama ini, kepolisian telah mengungkap sejumlah sindikat penyebar hoaks dan ujaran kebencian. Dua sindikat terbesar ialah jaringan Saracen dan Muslim Cyber Army (MCA).

Belakangan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang berfokus menyelidiki pelaku penyebaran video hoaks soal keberadaan telur palsu yang sempat viral di media sosial.

"Kami masih menyelidiki pelaku yang memviralkan video ini. Masih kami kejar," kata Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Asep Safruddin pada Selasa lalu.

Baca juga artikel terkait PENYEBAR HOAKS

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom