tirto.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, meninggal dunia pada Senin (14/4/2025) pukul 19.10 waktu setempat di usianya yang ke 85 tahun. Kabar duka tersebut disampaikan oleh PM Malaysia, Anwar Ibrahim, di akun X pribadinya, @anwaribrahim.
"Saya baru menerima berita yang amat menyentak jiwa iaitu sahabat saya yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia yang kelima Tun Abdullah Ahmad Badawi telah kembali menemui ilahi," kata Anwar.
Dia sempat mengenang perjalanan politiknya bersama Badawi yang pada saat itu keduanya memilih jalan berbeda dan saling bertentangan satu sama lain. Meski demikian, dengan kebesaran hati, Anwar mengenang sosok yang biasa dipanggilnya dengan 'Pak Lah' tersebut sebagai orang yang baik dalam menyampaikan gagasan.
"Dalam derapan langkah politik yang sering gawat dan menyesakkan, Pak Lah sentiasa menjadi pihak yang menenangkan. Beliau menerima saya dengan penuh adab dan ihsan, meski kami pernah berada di medan politik yang bertentangan. Itulah betapa besarnya jiwa seorang negarawan ulung," kata Anwar.
Sebelumnya, dilansir dari The Star, menantunya, Khairy Jamaluddin, mengungkapkan bahwa proses pemakaman Badawi akan dilakukan pada Selasa (15/4/2025) pukul 13.00 waktu setempat. Badawi akan dimakamkan di kompleks Makam Pahlawan, Masjid Negara, Kuala Lumpur.
"Besok pagi jenazah (Badawi) akan dibawa menuju Masjid Negara dari pukul 11 pagi hingga 1 siang, dan akan disemayamkan di area ibadah dalam Masjid Negara bagi siapapun yang berdoa dan menyampaikan rasa dukanya sebelum dikebumikan," kata Khairy.
PM Malaysia kelima tersebut meninggal setelah mengalami demensia yang menyebabkannya kehilangan ingatan hingga tak bisa mengingat nama sanak keluarganya.
Dia melewati penyakit tersebut bersama istrinya, Jeanne Abdullah, dan kedua anaknya, Nori dan Kamaluddin, dari pernikahan sebelumnya bersama Endon Mahmood yang meninggal akibat kanker payudara di 2025.
Badawi juga ditemani oleh kedua anak tirinya dari pernikahan Jeanne sebelumnya, yaitu Nadia Kimie dan Nadene Kimie.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher
