Menuju konten utama

Potret Gempa Filipina: Situasi Terkini & Berapa Jumlah Korbannya?

Berikut berita terkini tentang gempa di Filipina yang tewaskan sedikitnya lima orang.

Potret Gempa Filipina: Situasi Terkini & Berapa Jumlah Korbannya?
Tim tanggap darurat melakukan operasi penyelamatan di luar gedung yang runtuh akibat gempa bumi di La Trinidad, Benguet, Filipina, pada Rabu (27/07/2022). (ANTARA FOTO/Public Information Service-Bureau of Fire Protection/Handout via REUTERS/hp/UYU)

tirto.id - Gempa bumi yang kuat di Filipina bagian utara pada hari Rabu, 27 Juli 2022 menyebabkan sedikitnya lima orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Menurut berita terbaru, pasien rumah sakit di ibu kota langsung dievakuasi dan orang-orang bergegas keluar.

Menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Renato Solidum, gempa berkekuatan 7 skala richter itu berpusat di daerah pegunungan di Provinsi Abra. Renato mengatakan, guncangan besar terjadi di pagi hari.

Rapplermelaporkan, banyak orang Filipina di Luzon Utara dan daerah lainnya terkena dampaknya. Mereka meminta bantuan dan sangat membutuhkan pertolongan. Gempa yang kuat itu memicu tanah longsor.

Kekuatan gempa itu dirasakan nyaris di seluruh Luzon sehingga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah dan orang-orang kehilangan mata pencaharian.

Melihat dampak gempa, berbagai kelompok dan organisasi telah memulai aksi bantuan untuk menolong mereka yang terkena dampak.

Situasi Terkini Gempa Filipina

Washington Post melaporkan, petugas keamanan kota Abra, Michael Brillantes mengatakan tanah bergetar seperti berada di ayunan dan lampu tiba-tiba padam. "Kami bergegas keluar dari kantor, dan saya mendengar teriakan dan beberapa rekan saya menangis,” kata dia.

"Itu adalah gempa paling kuat yang pernah saya rasakan dan saya pikir tanah akan terbuka," kata Brillantes kepada Associated Press.

Berdasarkan laporan, gempa tersebut menewaskan lima orang, di mana sebagian besar masih di bawah reruntuhan bangunan. Seorang penduduk desa meninggal ketika terkena lempengan semen yang jatuh di rumahnya di Abra, sedangkan puluhan lainnya terluka.

Di provinsi Benguet, seorang pekerja terjepit hingga tewas setelah sebuah bangunan kecil runtuh di kota pegunungan La Trinidad wilayah kebun stroberi. Selain itu, ratusan rumah dan bangunan retak, termasuk beberapa yang runtuh di Abra.

GEMPA FILIPINA

Sebuah balai kota rusak terlihat di Mabini, Davao Del Sur, Filipina, setelah gempa 6,6 skala Richter terjadi Selasa (29/10/2019), ANTARA FOTO/Jaypee Catalan via REUTERS/aww/cfo

Seperti dikutip CBS News, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, mengatakan saat gempa itu terjadi dia sedang berada di kantornya kompleks istana presiden Malacanang. Dia mengatakan, lampu gantung ikut bergoyang dan membuat suara berdenting.

"Itu sangat kuat," katanya tentang tanah yang bergetar.

Sedangkan menurut kesaksian jurnalis foto Filipina Harley Palangchao, mereka tiba-tiba mendengar bunyi seperti guntur dan melihat longsoran batu-batu sebesar mobil jatuh di depan mereka.

Saat itu, Harley dan rekan-rekannya sedang menuruni bukit dengan dua mobil van di Mountain Province. Kawannya sempat berteriak "mundur, mundur!".

Harley pun langsung mengambil kameranya dan memotret. Dia khawatir kalau itu menjadi foto terakhir dalam hidupnya. Mobil di depan mereka ditabrak batu besar, melukai satu orang.

Sementara dia--dan yang lainnya berada di mobil lain--langsung melaju mundur cukup cepat dan lolos tanpa cedera. "Saya berpikir setidaknya harus ada rekor jika sesuatu terjadi pada kami," kata Palangchao kepada AP. "Itu adalah pengalaman yang mengerikan."

Baca juga artikel terkait GEMPA FILIPINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya