tirto.id - Polisi turun tangan menangani keributan antarwarga di Desa Mareja, Kabupaten Lombok Barat, lantaran kesalahpahaman saat pawai malam takbir Idulfitri pada 1 Mei 2022. Kini kepolisian berupaya memediasi warga yang terlibat pertikaian.
“Kami masih proses menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif usai kesalahpahaman tersebut guna kerukunan umat beragama,” kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat Kombes Pol Artanto, ketika dihubungi Tirto, Senin (9/5/2022).
Peristiwa bermula ketika iring-iringan pawai beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar. Sang pemilik kandang menegur rombongan, namun keributan terjadi.
Anggota TNI, Polri dan aparat desa yang mengawal dan mengamankan pawai melerai mereka, dan kegiatan kembali berjalan.
Sehari usai kejadian kedua pihak saling memohon maaf. Namun pada 3 Mei, sekitar pukul 10.00, warga dari Dusun Ganjar hendak mengadakan pesta dan melintasi Dusun Bangket Lauk menyebabkan kericuhan kembali terjadi lagi.
Situasi sempat aman, tetapi malam harinya pembakaran enam rumah terjadi di Kantor Sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Ganjar.
Polri langsung mengerahkan pasukan Brimob, Dalmas, dan Sabhara guna menenangkan mereka.
Imbas peristiwa ini tujuh warga Dusun Ganjar mengungsi ke Polda NTB dan 16 lainnya bernaung ke Polres Lombok Barat.
“Kami minta masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan Polda NTB serius menangani permasalahan ini," ucap Artanto.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto