Menuju konten utama
Persiapan Pemilu 2024

Safari Politik Lebaran Para Politikus: Manuver Kerek Elektabilitas?

Para elite politik mulai melakukan prakondisi lewat kerja politik untuk 2024 menggunakan momen silturahmi Lebaran 2022.

Safari Politik Lebaran Para Politikus: Manuver Kerek Elektabilitas?
Prabowo bertemu Khofifah di Gedung Negara Grahadi (3/5/22). FOTO/Humas Pemprov Jatim

tirto.id - Momen Hari Raya Idulfitri 1443 H menjadi ajang bagi para politikus untuk bersilaturahmi Lebaran. Kegiatan bernuansa politik berbalut silaturahmi mulai dari hari H hingga masa libur Lebaran dimanfaatkan untuk saling berkunjung. Meski ada kegiatan yang dinilai tidak bernuansa politik, tetap ada saja pihak-pihak yang menggunakan simbol-simbol yang mengarah kepada persiapan menuju Pemilu 2024.

Dalam pantauan Tirto, sejak 10 hari terakhir Ramadan hingga Kamis (5/5/2022) malam, setidaknya ada dua tokoh yang rajin tampil di muka publik. Keduanya termasuk kandidat kuat calon presiden 2024 di beberapa hasil survei publik, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Prabowo tercatat melakukan "safari silaturahmi" sejak Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang jatuh pada 2 Mei 2022 lalu. Setelah bersalat Idul Fitri di kediamannya yang terletak di Hambalang, Bogor, Prabowo langsung berkunjung ke tokoh politik. Kunjungan pertama, usai salat Id, Prabowo bersilaturahmi ke Presiden Jokowi di Yogyakarta.

Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Yogyakarta itu, Jokowi mengaku pertemuan dihadiri olehnya bersama istri, Iriana Widodo dan anak bungsunya Kaesang Pangarep. Prabowo hadir bersama anaknya, Didit Prabowo. Jokowi pun mengaku ada perbincangan dengan Prabowo meski mengklaim tidak ada pembahasan politik maupun ekonomi.

"Tadi kami banyak berbincang-bincang tetapi hal-hal yang ringan-ringan. Bukan politik, enggak, ekonomi juga enggak, ringan-ringan semua yang kita bicarakan. Saya rasa yang paling penting sudah saling silaturahmi, dan juga saling bermaafan. Yang paling penting itu," imbuh Jokowi, Senin (2/5/2022).

Prabowo mengaku mendapatkan kehormatan besar bisa diterima oleh Presiden Jokowi dan keluarga pada hari Idulfitri. Menurutnya, sudah menjadi tradisi saat hari pertama Lebaran untuk bersilaturahmi dengan pemimpin.

"Pada hari Idulfitri memang sudah tradisi kami hari pertama kita silaturahmi kepada pemimpin kita, kepada Presiden kita, dan saya mendapatkan kehormatan diterima pagi hari ini. Juga tadi Ibu Iriana, kemudian Mas Kaesang menerima kami, saya dan Mas Didit, kemudian kita berbincang-bincang secara ringan. Kita sama-sama cocok tinggal di Bogor," ungkap Menhan Prabowo.

Tak hanya berbincang-bincang, Prabowo ikut menyantap hidangan khas Lebaran, salah satunya adalah opor. Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan, dirinya turut menyantap menu lain, yaitu bakso dan tempe bacem.

"Saya tadi makan bakso dan tempe bacem, opor, ada dua macam opornya tadi. Saya rasa itu, terima kasih Bapak Presiden berkenan menerima kami, kehormatan besar, dan kami optimistis menghadapi tahun yang akan datang ini," tutur Prabowo.

Di hari yang sama, Prabowo mengunjungi kediaman Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ia pun disambut Megawati bersama tokoh senior PDIP seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.

Usai mengunjungi Jokowi dan Megawati, Prabowo langsung terbang ke Jawa Timur. Ia bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Selasa (3/5/2022).

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Kementerian Pertahanan, Prabowo tidak hanya bertemu dengan Khofifah, tetapi juga sejumlah ulama. Dalam pertemuan dengan Khofifah, kedua tokoh itu sempat berbicara secara empat mata hingga bertukar buku.

Pada 4 Mei 2022, Prabowo berkunjung ke pondok pesantren Tebuireng. Ia pun menyempatkan untuk berziarah ke makam Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Terkini, yakni 5 Mei 2022, Prabowo berkunjung ke ponpes Al Anwar yang dipimpin KH Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih di Rembang, Jawa Tengah. Gus Najih adalah anak ulama besar Indonesia KH Maimoen Zubair yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Moen. Prabowo pun sempat singgah di kamar Mbah Moen.

Kunjungan Prabowo ditutup dengan pertemuan Sultan Hamengkubuwono X pada Sabtu (7/5/2022) di Keraton Yogyakarta. Kunjungan Prabowo kali ini dalam rangka bersilaturahmi pada momen Lebaran sekaligus halalbihalal.

Lain halnya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Beberapa kali ia menggelar kegiatan yang mengundang kerumunan publik, tetapi ada pesan politik. Sebut saja kegiatan mudik gratis DKI Jakarta yang justru dihadiri pemudik dengan baju Anies Baswedan Presiden Indonesia pada akhir April 2022 lalu. Hal ini disorot oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Selain mudik gratis, Anies juga menggelar salat Id berskala besar di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022). Kegiatan salat Id ini dinilai politis karena Sekda DKI Jakarta Marullah Matali menerbitkan surat yang meminta para ASN untuk salat Id di JIS. Di malam takbiran, Anies mendapat teriakan sebagai kandidat yang layak sebagai presiden.

Selain dua tokoh tersebut, ada juga nama-nama kandidat capres-cawapres seperti kegiatan mudik gratis Partai Golkar maupun mudik gratis BUMN yang dihadiri Menteri BUMN Erick Tohir. Ia juga beberapa kali bersedia hadir di acara TV swasta.

Manuver Politik Kerek Elektabilitas?

Analis politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai bahwa fenomena yang muncul merupakan upaya yang berkaitan dengan persiapan Pilpres 2024. Ia menilai aksi tersebut dapat dikategorikan sebagai kerja politik.

"Semua tokoh yang ingin atau potensial maju dalam kompetisi Pilpres 2024 mulai Lebaran atau sejak dini telah melakukan cicilan kerja-kerja politik untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas," kata Arif kepada Tirto, Jumat (6/5/2022).

Arif menuturkan, "Salah satunya adalah momentum Lebaran di mana mereka melakukan aksi-aksi yang bisa dibaca sebagai bagian kerja politik untuk menaikkan elektabilitas atau popularitas seperti aksi mudik bareng maupun silaturahmi ke beberapa tokoh".

Ia mengatakan, kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan jadwal pemilu yang akan dimulai 14 Juni 2022 ke depan. Namun, para elite politik mulai melakukan prakondisi lewat kerja politik untuk 2024.

Ia pun menduga, aksi kerja politik seperti silaturahmi hingga kegiatan berkaitan publik yang mengarah pada upaya menaikkan elektabilitas akan terus dilakukan hingga mendekati masa penentuan kandidat. Partai akan terus berupaya konsolidasi, melakukan pengkaderan hingga sosialisasi baliho demi meningkatkan keterpilihan.

Sementara itu, para kandidat juga akan berupaya berbagai cara agar dilihat publik, tetapi tidak dinilai pencitraan. Elektabilitas tersebut lantas dilirik partai. Ia pun yakin partai politik pun baru mulai bergerak semakin masif setelah dinyatakan sebagai peserta pemilu oleh KPU.

"Ini [pemilihan capres yang diusung] tergantung kebijakan internal partai politik dan kebijakan ini tentu saja tidak lepas dari strategi agar partai mendapat efek ekor jas dari capres yang diusung," kata Imam.

Dosen Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo juga menilai langkah-langkah Prabowo, Anies, Erik hingga Ganjar aktif di publik, terutama saat momen mudik dan Idulfitri karena ingin meningkatkan elektabilitas. Menurut Kunto, langkah menggelar mudik bareng atau silaturahmi akan memicu perbincangan publik.

"Yang pertama tujuannya tentu satu, menjadikan aktivitasnya dan dirinya menjadi bahan obrolan ketika masyarakat bersilaturahmi saling bertemu dengan keluarga atau teman atau kerabat itu di kampung. Dari sini diharapkan ada penambahan elektabilitas atau paling tidak popularitas bagi masing-masing kandidat," kata Kunto, Jumat (6/5/2022).

Selain itu, aksi politik tersebut juga akan memicu awareness partai terhadap para kandidat. Hal ini, kata Kunto, penting bagi kandidat yang belum punya partai maupun kandidat capres yang berpartai tetapi kekurangan kursi.

Para kandidat ini ingin berpesan, "Ini lho saya ada dan saya sedang berusaha gitu dan saya sedang membentuk opini publik yang positif bagi diri saya dan ini akan dikonversi menjadi elektabilitas dalam survei ke depan dan mudah-mudahan Juni nanti sudah terlihat tuh di hasil survei elektabilitasnya apakah membaik atau justru turun."

Kunto menilai kegiatan menggelar mudik bareng efektif untuk menggiring minat publik terhadap seorang kandidat, apalagi dilakukan hanya satu kandidat. Ketika suatu kegiatan, seperti mudik bareng, dilaksanakan oleh kandidat lain, berarti ada "nilai positif" dari hasil kampanye mudik bareng yang juga ingin diambil kandidat lain.

Ia pun menduga kegiatan ini akan terus dilakukan hingga batas akhir pendaftaran capres demi mendekat dan mendapatkan tiket untuk diusung partai sebagai calon presiden. Sementara itu, partai akan terus mencari kandidat yang cocok demi mendapatkan efek ekor jas dari capres yang diusung.

"Dari 2022 sampai paling tidak 13 September 2023 ini kan hari terakhir pendaftaran ya. Menurut saya kandidat-kandidat ini akan terus aktif berkegiatan terutama kalau enggak diganggu dengan isu seperti tiga periode penundaan pemilu dan isu-isu enggak penting lainnya mereka pasti akan terus menggenjot elektabilitas mereka," jelas Kunto.

"Jadi menurut saya ini yang penting, yang punya tiket itu partai politik hari ini dan apa kandidat-kandidat ini harus mendekati mereka yang punya tiket untuk bisa mendapatkan tiket bertarung di 2024 kan gitu," pungkasnya.

Posisi partai politik, kata Kunto, akan sangat penting dan sangat determinan dalam setahun terakhir ini dan akan terlihat bagaimana kandidat-kandidat ini akan mempersolek diri dan memperbaiki elektabilitas mereka dalam 1 tahun terakhir ini.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri