tirto.id - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memeriksa keluarga dan tetangga Mustofa, si penembak kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemeriksaan berlangsung di Polda Lampung pada Rabu (3/5/2023) guna mendalami kepribadian Mustofa.
"Pemeriksaan terhadap keluarga dan tetangga pelaku untuk mendalami kepribadian dan motif penembakan yang dilakukan Mustofa di kantor MUI Pusat," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panji Yoga, Kamis (4/5/2023).
Polisi juga menggeledah rumah pelaku di Lampung pada Rabu 3 Mei 2023 lalu. Barang bukti yang disita segera dicek oleh penyidik dan dibantu oleh perwakilan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia.
"Dokumen yang diamankan dari rumah pelaku tersebut berupa tulisan-tulisan yang ditulis pelaku. Masih kami dalami dan sesuaikan dengan dokumen yang ditemukan di tas pelaku," ucap Indrawienny.
Perihal dugaan Mustofa yang pernah mengalami gangguan jiwa, Indrawienny berkata polisi belum menemukan kartu keterangan dari rumah sakit jiwa. Nantinya semua hasil temuan penyidik akan dirilis oleh Polda Metro Jaya.
Mustopa merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Lampung. Ia menembak kantor MUI menggunakan airsoft gun, akibatnya dua orang luka dan pintu kaca pecah. Usai menembak, Mustofa sempat kabur tapi berhasil dibekuk oleh petugas keamanan MUI. Entah mengapa Mustofa lemas. Entah mengapa juga polisi membawanya ke Polsek Menteng dulu, bukan malah langsung dilarikan ke puskesmas.
"Sejak diamankan di TKP (pelaku) sudah dalam kondisi tidak sadar, kemudian sempat dibawa ke Polsek. Namun di Polsek juga sempat tidak sadar, akhirnya dibawa ke Puskesmas Menteng," terang Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, Selasa, 2 Mei 2023.
"Dokter menyatakan bahwa pelaku sudah dalam keadaan meninggal," sambung dia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto