Menuju konten utama

PKS Anggap Pertemuan Delegasi Jokowi ke Prabowo Belum Diperlukan

Hidayat Nur Wahid menilai wacana pengiriman delegasi Jokowi untuk bertemu dengan Prabowo terkait dengan Pilpres 2019 belumlah menjadi urgensi.

PKS Anggap Pertemuan Delegasi Jokowi ke Prabowo Belum Diperlukan
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. FOTO/Antaranews

tirto.id - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai, wacana pengiriman delegasi Jokowi untuk bertemu dengan Prabowo terkait dengan Pilpres 2019, belum diperlukan dan belum menjadi urgensi.

Hidayat menganggap, seharusnya yang dilakukan oleh kedua kubu adalah dengan melakukan pendinginan suasana yang panas setelah 17 April 2019.

"Kalau kondisi sekarang ini menurut saya bukan itu yang urgent. Yang urgent saat ini adalah bagaimana semua pihak menahan diri, bagaimana seluruh pihak maksimalkan imbauan kepada seluruh warganya untuk betul-betul taat asas, yaitu menunggu hasil akhir daripada real count yang dilakukan KPU (Komisi Pemilihan Umum)," kata Hidayat di DPR RI, Jakarta Senin (22/4/2019).

Ia berpendapat, seharusnya kedua pihak lebih memprioritaskan mendinginkan suasana mengingat keadaan yang kian memanas setelah pencoblosan pekan lalu.

"Biar saja demikian, jadi enggak perlu memprovokasi, nggak perlu juga seolah mencari solusi bahkan menghadirkan masalah baru, biarlah semua pihak yang dipentingkan adalah jangan melakukan manipulasi, jangan memprovokasi, jangan melakukan tindakan-tindakan yang seolah-olah pemilu sudah selesai dengan quick count," katanya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini juga menyebutkan, perlu pengevaluasian pemilu yang diselenggarakan tahun 2019, termasuk pemisahan antara pilpres dengan pileg seperti 2014 silam.

"Jadi menurut saya, saya setuju untuk dilakukan evaluasi ulang termasuk kemungkinan dikembalikan kepada sistem pemilihan presiden dengan pemilihan anggota DPR itu dipisah, kan seperti yang terjadi pada 2014 yang lalu," kata Hidayat.

Alasan Hidayat mengapa perlu dievaluasi karena banyak kekacauan terjadi pada Pemilu 2019 kali ini.

"Saya memilih cenderung antara pilpres dan pileg itu dibedakan seperti 2014 yang lalu, karena dengan sekarang ini pileg dan pilpres dicampur, dibarengkan seperti ini, keinginan untuk menghadirkan biaya yang lebih rendah penghematan juga tidak tercapai," tukasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno