tirto.id - Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengungkapkan bahwa pihaknya merasa keberatan bila PAN bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan ikut mendukung Prabowo Subianto menjadi capres tanpa ada komunikasi dengan PKB.
Menurutnya hal itu melanggar fatsun KKIR yang sudah disepakati oleh Gerindra dan PKB yang sudah ditandatangani dalam piagam pada 13 Agustus 2022.
"Deklarasi PKB-Gerindra di Sentul, Agustus tahun lalu mengamanatkan secara tertulis capres dan cawapres harus diputuskan bersama Prabowo-Cak Imin. Jika ada tawaran dari PAN yang masuk belakangan tanpa dikomunikasikan dengan PKB, ya kami keberatan. Itu maksudnya fatsun berkoalisi," kata Dita saat dihubungi Tirto pada Jumat (7/7/2023).
Dirinya juga akan semakin menentang kehadiran PAN, apabila berani menawarkan nama Erick Thohir untuk bersanding dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Menurutnya, nama Muhaimin Iskandar untuk menjadi cawapres adalah sebuah kompromi. Karena pada hakikatnya, PKB menghendaki sosok yang akrab disapa Cak Imin itu menjadi capres.
"Putusan Muktamar PKB dan hasil ijtima ulama bahkan memandatkan agar Cak Imin menjadi RI 1. Jadi tidak mungkin kami terima," tegasnya.
Dirinya juga mengingatkan kepada Prabowo dan DPP Partai Gerindra untuk segera mendeklarasikan nama capres dan cawapres yang diusung oleh KKIR. Hal itu mengingat usia KKIR sudah hampir setahun dan jadwal Pemilu sudah semakin dekat.
"Timingnya sudah masuk injury time bagi Gerindra untuk mengambil keputusan untuk deklarasi bersama Cak Imin," jelasnya.
Dia mengumpamakan proses seleksi nama capres dan cawapres di KKIR seperti pertandingan sepak bola. Saat ini sudah masuk babak kedua dan wasit sebentar lagi membunyikan peluit tanda berakhirnya permainan.
"Sudah setahun berkoalisi, sudah main bola dua babak. Sekarang sudah masuk injury time," ungkapnya.
Evaluasi akan digelar apabila Cak Imin tidak disandingkan dengan Prabowo di Pilpres 2024. PKB tak ingin Cak Imin menjadi penonton seperti Pilpres sebelumnya.
"Ya pasti menjadi bahan evaluasi serius kita kan. Kan kita pemain utama, masa lalu duduk di bangku cadangan. Striker nggak mungkin jaga gawang," pungkas Dita.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky