tirto.id - PDIP memberikan sinyal positif mengenai kemungkinan partai itu berminat mendukung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk maju di Pilgub Jabar 2018.
Sinyal itu muncul sebab Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai gagasan Dedi, yang disampaikan di acara Curah Gagasan PDIP Jabar pada hari ini, dibutuhkan untuk membangun Jawa Barat.
"Kami membutuhkan gagasan untuk membangun Jawa Barat, gagasan yang memahami kebudayaan," kata Hasto dalam siaran persnya pada Rabu (25/10/2017) seperti dikutip Antara.
Hasto menjelaskan, seluruh gagasan Dedi, mulai dari politik kebudayaan, politik anggaran, politik ekonomi hingga ikhtiar menerapkan kebijakan yang lain, mengedepankan pemerataan bagi seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
"Jadi konektivitas antardaerah memang harus dipikirkan," kata dia.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menjadi salah satu dari delapan tokoh yang memenuhi undangan PDIP di acara Silaturahim dan Curah Gagasan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Hotel Horizon, Kota Bandung, pada hari ini.
Selain Dedi, tujuh tokoh lain yang hadir di acara itu ialah Wagub Jabar Deddy Mizwar, Bupati Majalengka Sutrisno, Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, dan Sekda Provinsi Jabar Iwa Karniwa.
Selain itu, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Guntur Puti Soekarno Putri, Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana dan Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal.
Meskipun memberi penilaian positif, Hasto menegaskan pendapatnya mengenai gagasan Dedi tidak berkaitan dengan keputusan PDIP di Pilgub Jabar. Delapan tokoh, yang menghadiri acara Curah Gagasan PDIP Jabar, menurut Hasto, berada dalam posisi politik yang sama. Artinya, peluang mereka sama besar untuk menerima dukungan dari PDIP.
Menurut Hasto, PDIP akan mengumumkan pasangan Cagub-Cawagub Jawa Barat, yang didukung partainya, setelah penentuan kandidat untuk Pilgub Bali, Maluku Utara dan Papua.
"Bulan depan kami sudah bisa mengerucutkan nama-nama itu dan sudah bisa diumumkan ke publik," kata Hasto di Bandung. "Skala prioritas kami, PDIP mengumumkan untuk Sulsel dan Jatim, lalu kami bergeser ke Bali, Papua, Maluku Utara dari situ kami akan bergeser kembali ke Jawa."
Menurut dia, PDIP tidak ingin terburu-buru menetapkan kandidat di Pilgub Jabar karena menunggu momentum tepat. "Kami mencermati pemilih Jabar yang kerap berubah di saat-saat terakhir," katanya.
Dukungan PDIP memiliki pengaruh besar bagi siapapun kandidat di Pilgub Jabar sebab menguasai 20 kursi di DPRD. Jumlah itu cukup untuk mengusung pasangan Cagub-Cawagub Jabar tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom