tirto.id - Para petani di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah terus berupaya menolak masuknya penambangan semen di wilayahnya. Kali ini, sebanyak 50 petani melanjutkan aksi protes mereka dengan cara memasung kaki dengan semen di depan Istana Negara, Jumat (17/3/2017). Dimulai sejak Senin (13/3), jumlah petani yang melakukan aksi semen kaki pun terus bertambah.
"Kalau pemerintah mencintai negeri ini, tidak usah merusak. Kita mencintai badan sendiri, jangan sampai mengeruk badan sendiri," kata petani Kendeng, Sukinah, yang telah dua kali melakukan aksi semen di depan Istana Negara.
Sebagaimana diketahui, tahun lalu Sukinah pun ikut melakukan aksi memasung kaki selama dua hari. Tetapi kali ini, hingga memasuki hari kelima, Sukinah bertekad belum akan berhenti.
"Belum tahu [sampai kapan]. Kami akan terus begini sampai bertemu Pak Jokowi, kalau beliau tidak bisa semoga dikirim utusannya," kata Sukinah dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Sukinah menjelaskan bahwa aksi ini kembali dilakukan sebagai bentuk protes petani Kendeng atas izin lingkungan baru yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas kegiatan penambangan karst PT. Semen Indonesia di Rembang.
Sukinah merupakan salah satu petani Kendeng yang aktif berjuang selama tiga tahun menolak penambangan semen di kampung halamannya. Ia juga mengaku bahwa pihaknya telah melakukan berbagai macam cara guna menolak rencana itu.
"Kami aksi semen karena sudah judek [buntu pikiran]. Harus ngapain lagi toh biar kami didengar?" katanya.
Meskipun mengaku lelah atas semua perjuangannya, Sukinah mengaku bersemangat setelah melihat anak-anak kecil karena mereka membutuhkan perjuangan para orang tuanya untuk terus memperjuangkan wilayahnya.
"Kadang capek, namanya manusia. Tapi kalau lihat anak-anak kecil jadi semangat lagi karena mereka membutuhkan kami-kami ini," ujar Sukinah.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno pada Jumat (17/3) mengaku optimistis pabrik Semen Indonesia di Rembang akan mulai beroperasi pada April 2017.
Dia menjelaskan, perizinan terkait pengoperasian pabrik Semen Indonesia di Rembang hampir selesai semuanya, tinggal Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Perizinan pengoperasian pabrik ditargetkan selesai April.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto