Menuju konten utama

Perubahan Bicara Tunjukkan Gejala Awal Alzheimer

Temuan baru mengungkapkan orang dengan gangguan kognitif ringan akan kekurangan dalam bahasa. Perubahan gaya bicara misalnya, juga menjadi gelaja penurunan mental.

Ilustrasi alzheimer. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Berbicara secara bertele-tele dan tak teratur atau melantur bisa menjadi tanda awal penyakit Alzheimer, menurut sebuah penelitian yang menunjukkan perubahan dalam gaya bicara seseorang bisa mengakibatkan penurunan mental yang serius.

Para ilmuwan mengatakan adanya kemungkinan untuk mendeteksi gejala ini dan memprediksi jika seseorang berisiko didiagnosis Alzheimer.

Janet Cohen Sherman, direktur klinis Psikologi Assessment Center di Massachusetts General Hospital mengatakan, “Salah satu tantangan terbesar sekarang dalam penyakit Alzheimer adalah mendeteksi perubahan yang sangat awal ketika gejala tersebut belum sepenuhnya tampak dan bagaimana membedakan perubahaan tersebut dengan proses penuaan normal,” seperti dilansir dari laman The Guardian pada Selasa (21/2/2017).

Adanya temuan baru yang mengungkapkan orang dengan gangguan kognitif ringan (MCI) akan kekurangan dalam bahasa, menjadi awal dari penyakit demensia, ucap Sherman saat berbicara di Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Boston.

“Banyak penelitian hingga saat ini hanya melihat perubahan dalam memori, tapi kami juga mengetahui adanya perubahan dalam bahasa,” katanya. “Aku berharap dalam lima tahun ke depan kita akan memiliki tes linguistik baru.”

Sherman mengutip penelitian tentang kosakata dalam karya Iris Murdoch yang menunjukkan tanda-tanda Alzheimer beberapa tahun sebelum ia didiagnosis mengidap Alzheimer. Juga ungkapan yang berulang-ulang dan tidak jelas dalam akhir novel Agatha Christie, meskipun penulis tersebut tidak pernah didiagnosis demensia.

Dalam studi lain disebutkan, berdasarkan transkrip konferensi pers Gedung Putih ditemukan perubahan mencolok dalam pidato Ronald Reagan selama masa jabatannya. Sedangkan George HW tidak menunjukkan perubahan tersebut, meski dalam usia yang sama dengan Reagan ketika menjabat presiden.

Ilmuwan lain kemudian melakukan penelitian kembali dengan membandingkan kemampuan bahasa dari 22 individu muda yang sehat, 24 orang yang lebih tua, dan 22 orang yang mengalami MCI.

Ketika diberikan latihan di mana mereka harus menggabungkan tiga kata, misalnya pena, tinta, dan kertas, individu yang sehat akan menggabungnya menjadi tiga kalimat sederhana, sedangkan kelompok MCI malah pergi ke toko dan membeli pena.

Antara 2002 hingga 2012, 99,6% penelitian mengenai obat yang bertujuan untuk mencegah atau mengobati gejala Azheimer telah berhenti atau tidak berlanjut. Kegagalan ini mungkin disebabkan karena pada Alzheimer didiagnosis bahwa penyakit tersebut telah menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki hingga ke otak, sehingga terlambat untuk melakukan pengobatan.

“Jadi kami mencoba untuk mendeteksi gejala yang lebih awal dan perubahan awal yang terjadi pada penyakit Alzheimer,” kata Sherman.

Ada 850.000 orang dengan demensia di Inggris dan angka ini diperkirakan akan mencapai 1 juta pada tahun 2025. Tahun lalu, demensia menyalip penyakit jantung sebagai penyebab utama kematian di Inggris dan Wales.

Baca juga artikel terkait ALZHEIMER atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari