tirto.id -
"Tim berasal dari petugas perlindungan lingkungan perairan, dukungan teknis, dan kru kapal. Armada kapalnya terdiri atas 11 unit tug boat, tiga unit patrol boat, tiga unit oil barge dan empat aluminium boat," kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Kalimantan Yudy Nugraha dalam siaran pers perusahaan, Sabtu (7/4/2018).
Sebelumnya, Pertamina mengerahkan total 15 kapal untuk membersihkan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Yudy mengatakan jangkauan operasi pembersihan juga sudah diperluas sampai ke Kawasan Mangrove Karianggau.
Di pesisir Kabupaten Penajam, pemulihan ceceran minyak dilakukan secara manual dan dengan penyemprotan oil spill dispersant.
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan penduduk setempat juga sangat berperan dalam usaha pemulihan kondisi perairan," kata Yudy.
Pertamina menurunkan empat tim, yang bekerja secara simultan berdasarkan zona, untuk membersihkan perairan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.
Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, jetty dan Kampung Baru; zona kedua mencakup area Rede dan Kolam Labuh; zona ketiga meliputi Pantai Monpera; dan zona keempat mencakup area sekeliling pantai.
Guna memastikan kesehatan warga tidak terdampak, ia menambahkan, bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan perusahaan juga membuka posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air. Sejak Kamis (5/4/2018) Posko Kesehatan juga ditambah di Kelurahan Nenang, Penajam.
"Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis," katanya.
Pertamina juga melakukan tes kadar gas untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal. Kadar gas yang diperiksa di antaranya oksigen di udara, karbon, dan hidrogen sulfida (H2S).
Dalam pemeriksaan selama beberapa hari, kadar gas dalam kondisi normal yakni oksigen 19-23 persen, karbon di bawah 20 ppm, gas yang mudah terbakar di bawah lima persen LEL, dan H2S di bawah 10 ppm.
Hasil pemeriksaan Jumat (6/4/2018) menunjukkan kadar oksigen 20,8 persen, karbon 0 ppm, combustible gas 0 persen dan H2S 0 ppm.
"Selain itu juga dilakukan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam kondisi saat ini dan langkah-langkah yang diperlukan bila menemui kondisi tersebut," kata Yudy.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo