tirto.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang selama Idulfitri 2022 mencapai Rp28 hingga Rp42 triliun. Perhitungan itu dengan asumsi jika jumlah pemudik mencapai 85 juta orang dan rata-rata per keluarga tiga orang, atau kurang lebih 28 juta keluarga.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta, maka uang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun.
Sementara jika rata-rata keluarga membawa sekitar Rp1,5 juta per keluarga, maka potensi perputaran uang di kisaran Rp42 triliun.
"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang dikisaran 28 sampai dengan 42 triliun rupiah selama libur Idulfitri ini," kata Sarman kepada reporter Tirto, Selasa (3/5/2022).
Sarman mengatakan, perumpamaan itu berdasar angka moderat dan minimal menghitung sebagian besar keuangan masyarakat masih belum pulih. Ditambah ada beberapa belum mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).
Sarman menyebut, uang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 persen berasal dari uang tunai disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idulfitri 2022 sebesar Rp175,2 triliun. Ini meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021.
Uang tersebut sekitar 58 persen, kata Sarman mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke Wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku/Papua.
Ia menambahkan, perputaran uang yang sangat besar ini, akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen
"Jika hal ini tercapai tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 sampai dengan 5,5 persen," pungkas dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri