tirto.id - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Penyegelan itu terpantau di Balai Kota Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (7/6/2018).
Tim KPK beranggotakan empat orang datang sekitar pukul 11.30 WIB hari ini. Mereka didampingi oleh Kabag Umum Pemkot Blitar Ninuk Sisworini dan langsung masuk menuju ke ruangan Wali Kota Samanhudi. Setelah beberapa lama di ruangan itu, Tim KPK keluar tanpa membawa berkas apa pun. Mereka kemudian menyegel ruangan tersebut, demikian hasil pantauan yang dilansir Antara.
Ketika ditanya mengenai penyegelan ini Ninuk Sisworini enggan memberikan jawaban. Ia langsung meninggalkan lokasi, setelah rombongan Tim KPK meninggalkan Balai Kota Blitar.
Pada Kamis dini hari, Tim KPK juga terpantau mendatangi rumah dinas Wali Kota Blitar dengan menumpang tiga mobil. Dua kendaraan masuk ke dalam kompleks rumah dinas dan satu lainnya di luar. Setelah keluar dari dalam rumah dinas itu, mereka terlihat membawa sejumlah dokumen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Muhammad Sidik terlihat datang ke Mapolresta Blitar pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Hingga Kamis siang, Sidik belum terpantau keluar dari Mapolresta Blitar.
Saat datang, Sidik mengenakan baju batik khas aparatur sipil negara (ASN). Namun, belum diketahui maksud kedatangan dia ke Mapolresta Blitar. Sidik juga bungkam ketika ditanya wartawan mengenai tujuan kedatangannya ke Mapolrestas Blitar.
Sebelumnya, tersiar kabar KPK menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur pada Rabu kemarin. Namun, belum ada informasi resmi dari KPK mengenai siapa saja yang tertangkap dalam OTT itu.
Gelar OTT di Jatim, KPK Sita Uang dalam Kardus Senilai Rp2 Miliar
Juru Bicara KPK Febri Diansyah hanya membenarkan bahwa terjadi OTT di dua daerah di Provinsi Jawa Timur. Dia mengatakan hal itu pada Pada Rabu malam (6/6/2018).
"Pertama, kami konfirmasi dulu memang ada kegiatan tim penindakan di Jawa Timur. Jadi, kami pastikan itu benar tim dari KPK yang ditugaskan di dua daerah. Belum bisa saya sebutkan secara spesifik daerahnya di mana. Tetapi tim sudah disebar di dua daerah itu, terakhir tadi sekitar lima orang diamankan," kata Febri.
Menurut Febri, lima orang tersebut terdiri atas kepala dinas dan sejumlah pihak swasta. Mereka sedang diperiksa oleh Tim KPK usai ada penangkapan pada Rabu kemarin.
Menurut Febri, tim KPK juga menyita uang dalam dua kardus dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu di lokasi OTT. Dia mencatat, berdasar perkiraan sementara, nilai total uang itu sekitar Rp2 miliar.
OTT itu diduga berkaitan dengan proyek-proyek infrastruktur di dua daerah tersebut. "Ada beberapa proyek peningkatan jalan dan juga salah satu proyek terkait dengan sekolah," kata Febri.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom