tirto.id - Perjalanan Kereta Api (KA) Tawangalun tujuan Stasiun Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sempat terganggu akibat banjir pada Kamis (3/11/2022) malam. Jalur kereta api antara Mrawan-Kalibaru, Banyuwangi, tepatnya pada KM 36 sampai KM 37 tergenang banjir.
"Kami atas nama Manajemen KAI menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat banjir yang menggenangi jalur kereta api lintas Mrawan-Kalibaru," kata Plt Manager Hukum dan Humas PT KAI Daerah Operasi 9 Jember, Azhar Zaki Assjari, Jumat (4/11/2022).
Jalur kereta api antara Mrawan-Kalibaru tergenang banjir akibat meningkatnya debit aliran sungai dan tingginya curah hujan di wilayah utara Kalibaru. Pada Kamis pukul 22.00 WIB, genangan air sudah surut atau berada di bawah kop rel.
"Untuk sementara waktu lokasi tersebut belum dapat dilalui kereta api pada Kamis malam, sehingga KA Tawangalun relasi Malang Kota Lama–Ketapang Banyuwangi tertahan di Stasiun Kalisat," kata Azhar.
Setelah air surut dan tidak menggenangi jalur KA, petugas memeriksa dan memperbaiki balas batu kricak yang gogos akibat terbawa arus air.
"Awalnya KA Tawangalun diprediksi tertahan dan mengalami kelambatan kurang lebih 3 jam, namun ternyata keterlambatan sampai 5 jam," katanya.
Azhar menyerukan bagi penumpang KA yang naik dari Stasiun Kalibaru dan seterusnya menuju ke Stasiun Ketapang yang sudah memesan tiket pada Kamis malam dan tidak melanjutkan perjalanannya dengan kereta api dapat melakukan pembatalan melalui loket di stasiun.
"Pembatalan tiket karena KA batal atau mengalami kelambatan lebih dari 60 menit akan dikembalikan 100 persen. Para pelanggan yang terdampak telah kami hubungi seluruhnya," ujarnya.
Menurut Azhar, upaya untuk memulihkan perjalanan kereta api di lokasi tersebut dilakukan dengan pengaturan operasional KA hingga prasarana jalur KA.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA. Alhamdulillah pada Jumat ini jalur KA sudah bisa dilalui, tetapi belum bisa dengan kecepatan yang seharusnya," katanya.
Editor: Gilang Ramadhan