Menuju konten utama
TIK

Periode Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi

Periode sejarah teknologi informasi dan komukasi dari masa prasejarah hingga saat ini.

Periode Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi
Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah cukup canggih saat ini memiliki catatan sejarah panjang, yaitu dimulai dari zaman prasejarah sampai dengan masa kini (zaman modern).

Tujuan utama dari pengembangan teknologi ini menyesuaikan dengan zaman, di mana manusia sebagai makhluk sosial terus-menerus mengembangkan alat-alat dengan tujuan komunikasi sehari-harinya.

Dikutip catatan situs Sumber Belajar Kemdikbud, TIK berkembang dari alat informasi dan komunikasi yang sederhana hingga akhirnya terciptalah teknologi modern yang kini digunakan oleh manusia di seluruh dunia.

Lantas, seperti apakah rentetan waktu sejarah perkembangan TIK ini?

Periode Sejarah Perkembangan TIK

Berdasarkan ungkapan dalam buku ajar TIK SMP Kelas VII (halaman 23), kebutuhan manusia akan interaksi membawa perkembangan teknologi TIK. Alat sederhana kini sudah berkembang hingga ke alat-alat modern.

Setidaknya, perkembangan TIK memiliki sejarah yang dibagi menjadi tiga kurun waktu. Periode tersebut meliputi masa prasejarah (3000 SM), masa sejarah (3000 SM-1400M), dan masa modern (1400 M- sekarang).

1. TIK di Masa Prasejarah (3000 SM)

Zaman ini disebut juga dengan masa di mana manusia belum mengenal tulisan. Oleh karena itu, manusia di zaman tersebut menggunakan benda-benda di sekitarnya untuk mendapatkan informasi.

Terkadang, mereka menggambar di dinding-dinding gua tentang kegiatan sehari-harinya, misalnya lukisan manusia yang sedang berburu.

Komunikasi pun terbilang masih cukup sederhana kala itu, yakni hanya melalui dengusan, gerakan tangan, dan isyarat.

Semua hal tersebut dapat disebut sebagai sebuah perkembangan TIK karena telah menjadi cara komunikasi manusia untuk bertukar informasi melalui komunikasi.

2. TIK di Masa Sejarah (3000 SM-1400 M)

Pada zaman ini, manusia pertama kali mengenal tulisan. Untuk kebutuhan sehari-hari, manusia mulai menggunakan bahasa tulis untuk berkomunikasi kendati bentuknya masih sederhana.

Salah satu pelopor bahasa tulis ini adalah bangsa Sumeria, yakni pada 3000 SM.

Mereka menggunakan alat komunikasi berupa simbol-simbol piktograf yang ternyata merupakan alih wahana dari bunyi dengan arti yang berbeda-beda.

Memasuki 2900 SM, bangsa Mesir Kuno mulai menggunakan huruf-huruf hieroglif. Huruf tersebut dibuat dengan betuk simbol, misalnya simbol objek, ide, atau emosi.

Dalam pengucapannya, simbol tersebut memiliki bunyi dan arti yang berbeda sehingga bisa dipahami sebagai alat komunikasi.

Selanjutnya tahun 500 SM, muncul alat tulis pertama di dunia yang bernama papyrus. Benda yang serupa dengan kertas dan dapat di bawa kemana-mana ini diciptakan di daratan Mesir. Lalu, 105 SM, terdapat Tsai Lun asal Cina yang menciptakan kertas.

Kertas tersebut yang saat ini dikenal sebagai kertas pada umumnya. Bahan yang digunakan kala itu adalah serat bambu.

Berlanjut dari perkembangan ini, TIK yang dibutuhkan untuk komunikasi dan memperoleh informasi semakin gencar dilakukan melalui tulisan di media kertas.

3. TIK di Masa Modern (1400 M-sekarang)

Catatan sejarah di zaman ini lebih rumit dibanding dua zaman sebelumnya. Bukan hanya rumit, tokoh-tokoh dunia kala masa ini berhasil menciptakan penemuan-penemuan baru yang bisa dibilang membawa perkembangan ke dunia TIK canggih.

Kecanggihan ini dimulai pada 1450, di mana muncul pertama kali koran di daratan Eropa yang disebarkan secara luas.

Setelah itu, terdapat nama seorang tokoh yang mengembangkan mesin cetak pada 1455, yakni Johan Gutenberg.

Kurang lebih 300 tahun setelah itu, seorang bernama Henry Mill berhasil menciptakan mesik ketik dan diakui dunia sebagai penemu alat modern tersebut.

Selama abad ke-19, muncul tiga nama tokoh yang memiliki kiprah dalam perkembangan TIK. Mereka adalah Samuel Morse, Colleman Sellers, Tomas Alva Edison, Alexander Graham Bell, dan Almon Strowger.

Samuel Morse kala itu diakui sebagai pengembang telegraf dan kode morse, tepatnya pada 1837.

Lalu, Colleman Seller pada 1861 berhasil mengembangkan alat bernama kinematoskop (digunakan untuk memutar salindia/slide).

Selanjutnya, Thomas Alva Edison pada 1876 berhasil menciptakan mesin fotokopi pertama. Nama alat tersebut kala itu adalah mimeograf.

Selain Thomas, Alexander Graham Bell juga punya kiprah di tahun yang sama. Ia menciptakan telepon pertama di dunia.

Menutup abad ke-19, Almon Strowger berhasil menciptakan telepon yang ternyata lebih canggih dari Alexander Graham Bell, yakni bisa menelepon menggunakan nomor dan tanpa operator. Penemuan Almon ini terjadi pada 1889.

Abad 20 pun dimulai dengan perkembangan yang lebih gencar dari masa sebelumnya.

Memasuki 1916, muncul pesawat radio pertama yang bisa melakukan pemindahan saluran. Hal ini membawa lahirnya bermacam-macam stasiun radio swasta.

Tepat tahun 1923, Vladimir Kosma Zworykin berhasil menemukan penemuan berupa televisi pertama. Kurang lebih dua puluh tahun berikutnya, 1946, terciptalah komputer digital bernama Eniac I.

Di tahun 1957, Rusia (dahulu Uni Soviet) menciptakan satelit buatan yang digunakan sebagai alat mata-mata.

Benda tersebut diberi nama “Sputnik”. Setelah itu, tepat pada 1960, satelit Echo 1, diluncurkan dan dikatakan dapat menerima gelombang radio bumi.

Berkat satelit ini, manusia dapat berkomunikasi dengan cara yang lebih mudah. Pada 1973 misalnya, internet mulai dikenalkan.

Setelah itu, ada juga beberapa perkembangan lain yang membawa lahirnya TIK canggih.

Tahun 1981, komputer mulai dijual untuk individu. Internet yang sudah dikenal sejak 1973, akhirnya membawa para pemilik komputer tergabung sebagai komunitas internet. Salah satunya adalah CERN yang memperkenalkan World Wide Web (WWW).

Pada 1994, muncul perusahaan layanan internet bernama Yahoo!. Lalu, tahun 1999, TIK berkembang dengan ditandai kehadiran google.com sebagai situs penyedia jasa informasi melalui internet.

Tepat di tahun yang sama, perusahaan telepon Indonesia juga mulai memasarkan jaringan internet yang kala itu dikenal sebagai “Telkom Instan”.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno