Menuju konten utama

Peremajaan Lahan Sawit Tak Capai Target 3 Tahun Berturut-turut

Peremajaan lahan sawit sejak 2017-2019 hanya 116.903 hektare dari total target 2,4 juta hektare.

Peremajaan Lahan Sawit Tak Capai Target 3 Tahun Berturut-turut
Foto udara kawasan perkebunan kelapa sawit di Batanghari, Jambi, Rabu (28/11/2018). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.

tirto.id - Kementerian Pertanian mencatat realisasi peremajaan lahan kelapa sawit berada di bawah target secara berturut-turut selama 3 tahun terakhir. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono memperkirakan capaian peremajaan kelapa sawit tahun 2019 juga masih di bawah target.

“2019 target 180 ribu hektare. Per 23 Oktober 2019, baru 68.427 hektare yang mendapat rekomendasi teknis,” kata Kasdi dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI, Senin (16/12/2019).

Rendahnya capaian peremajaan kelapa sawit ini tercatat sudah terjadi sejak 2017. Tahun 2017 Kementan menargetkan peremajaan 20.780 hektare tetapi baru terealisasi 14.634 hektare. Pada tahun 2018 dari target 185 ribu hektare, hanya 33.842 hektare yang terealisasi.

Alhasil total peremajaan sejak 2017-2019 hanya 116.903 hektare padahal target totalnya ada 2,4 juta dari 5,61 juta hektare yang perlu peremajaan. Namun, Kasdi optimistis kementeriannya dapat meremajakan setidaknya 180 ribu hektare per tahun mulai 2020-2032.

Kasdi mengatakan rendahnya capaian ini disebabkan karena kendala pada persyaratan teknis yang diajukan. Ia mengklaim Kementan telah berupaya mengubah jumlah persyaratan menjadi 8 jenis dari sebelumnya berjumlah 14.

Kasdi juga menyampaikan masalah lain berupa kendala juga dialami dari akses transfer dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang cukup sulit. Di samping itu, ia mengatakan ada kendala pada akses benih untuk melakukan penanaman kembali.

Data BPDPKS per 16 Desember 2019 pun memastikan target peremajaan tahun ini tidak tercapai. Dari target, 185 ribu hektare, capaiannya hanya 77.913,57 hektare.

Mengenai sulitnya penyaluran dana peremajaan kelapa sawit, Kepala BPDPKS Dono Boestami berdalih ada data luas lahan sawit tidak pasti. Sampai saat ini pemerintah belum memberikan data yang benar-benar valid untuk dijadikan pegangan.

“Tugas kami simpel mengelola dan menyalurkan dananya. Tapi kami perlu konsolidasi data luas lahan produksi sawit. Belum ada angka yang jelas dari pemerintah, berapa luas kebun sawit dan berapa produksi CPO nasional,” kata Dono dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI, Senin (16/12/2019).

Apa yang dikeluhkan Dono belakangan diakui oleh Kasdi. Kasdi mengatakan hasil perhitungan terakhir menunjukan luas lahan sawit Indonesia berada di angka 16,38 juta hektare naik dari sebelumnya hanya 14,3 juta hektare.

Namun, data ini masih berbeda dengan lembaga lain seperti Badan Informasi Geospasial yang memprediksi angkanya 18 juta hektare. Lalu Komisi Pemberantasan Korupsi sendiri pada tahun 2018 menduga angkanya menyentuh 20 juta hektare.

Baca juga artikel terkait LAHAN SAWIT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan