Menuju konten utama

Perbedaan Pandangan Makna Cinta Antara Orang Tua & Anak Muda

Ada perbedaan pandangan dalam memaknai cinta antara orang-orang tua dan kawula muda.

Perbedaan Pandangan Makna Cinta Antara Orang Tua & Anak Muda
Ekspresi kebahagian pasangan lansia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Perasaan cinta dalam sisi romantis selalu bisa diasosiasikan sebagai kondisi psikologi yang baik untuk kesehatan dan kebahagiaan. Dikutip dari The Journal, secara universal, cinta dalam pandangan romantis dapat dideskripsikan sebagai emosi intens untuk meningkatkan energi, euforia, serta perasaan obsesif.

Banyak orang yang sepakat bahwa cinta tidak memandang usia. Tetapi bagaimana jika usia yang memandang cinta? Aaron Ben-Zeef Ph.D. profesor dari Universitas Haifa, Israel, mengatakan, usia berpengaruh terhadap bagaimana individu dalam memandang cinta.

Orang tua dan kawula muda tentu memiliki perspektif yang berbeda dalam memandang berbagai hal termasuk cinta. Menurut Ben-Zeef, dilansir dari Psychology Today,kebahagiaan dan cinta romantis ikut menurun seiring bertambahnya usia yang biasanya diikuti dengan penurunan kapasitas fisik dan mental,

Ketika umur semakin dewasa, seseorang biasanya akan mengubah perspektifnya dalam memandang hidup dan lebih fokus terhadap hal-hal positif, salah satunya dalam memandang cinta. Kendati demikian, tidak dimungkiri bahwa ada pula orang tua yang merasa depresi karena takut akan kematian.

Tapi yang jelas, transisi dari usia muda ke usia tua melibatkan pergeseran dalam hubungan sosial yang erat. Pergeseran ini akhirnya menyebabkan perubahan penekanan dari kuantitas ke kualitas.

Cinta dewasa seringkali bukan tentang cinta romantis yang penuh gairah. Ben-Zeef menyatakan bahwa orang-orang yang belum dewasa sangat menarik. “Mereka lincah, gembira, dan awet muda menjalani momen seolah-olah tidak ada hari esok,” paparnya.

Ben-Zeef menilai, hal ini barangkali disebabkan banyak kaum muda yang tidak ingin menjadi tua karena akan kehilangan gairah tersebut. Tetapi sayangnya, sikap semacam ini membuat mereka seperti anak-anak, tidak konsisten dan tidak stabil.

Anak muda selalu memiliki ide menyegarkan dalam mengungkapkan rasa cinta pada pasangannya. Mereka cenderung lebih bergairah, spontan, antusias, dan emosional.

Orang tua tentu tetap bisa menjadi romantis, kebanyakan malah lebih romantis dibanding anak-anak muda. Namun, sifat romantis orang tua mungkin berbeda. Jika kaum muda memandang cinta dengan perasaan emosional, orang tua cenderung memaknai cinta sebagai ketenangan, kedamaian, dan kegembiraan.

Dalam hubungan seksual, bagi Ben-Zeef, hubungan romantis orang tua justru lebih dalam. Seiring dengan bertambahnya usia dan waktu yang semakin terbatas membuat orang-orang usia tua lebih memprioritaskan makna emosional dari hubungan mereka.

Baca juga artikel terkait ORANG TUA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya