tirto.id - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) saat ini tengah mengembangkan proyek robot humanoid (setengah manusia) bernama FLOW yang memiliki ukuran setara dengan seorang remaja yang akan terus disempurnakan hingga dapat bergerak luwes layaknya seorang manusia.
"Selama ini, robot humanoid itu merupakan robot soccer yang ukurannya kecil, tapi FLOW itu seukuran remaja, yakni 1 meter lebih," kata anggota tim FLOW, Barorotul Abror, kepada kantor berita Antara di kampus setempat.
"Rencananya, robot FLOW yang kami rancang sebagai penelitian bersama oleh empat dosen dan lima mahasiswa itu akan kami bawa dalam kompetisi tingkat dunia di Jepang pada tahun 2017."
Ia bersama empat rekannya Hardian A, Ajir, Rindu Wardana, dan Dimas Pristo V, serta seorang dosennya, Ir Dadet Pramadihanto M.Eng PhD, memamerkan robot FLOW tersebut pada Simposium Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) 2016 di Gedung Pascasarjana PENS yang diikuti 40 pemakalah dari puluhan universitas/politeknik.
Lebih lanjut, Abror mengatakan bahwa pergerakan FLOW saat ini masih terbatas, namun timnya akan terus menyempurnakan robot humanoid itu.
"FLOW belum kami lengkapi dengan inteligensia untuk bisa bergerak sesuai perintah secara computerized. Maklum, kami baru tiga bulan merancangnya dan kami sempat kesulitan dalam mengatur keseimbangan dan mekaniknya," katanya.
Mahasiswi Teknik Komputer itu mengaku FLOW akan dikembangkan terus hingga mampu mendekati kompleksitas manusia, meski tentu saja semuanya masih dalam kendali program komputer yang dirancang manusia.
Senada dengan Abror, dosen pembimbing tim FLOW Ir Dadet Pramadihanto M.Eng PhD, yang juga Kepala Pusat Riset Robotika PENS, mengatakan FLOW akan dikembangkan hingga mampu melakukan gerak imitasi manusia.
"Kami juga akan mengembangkan inteligensia robot itu dan inilah bagian yang paling memiliki kompleksitas, namun bila sudah jadi akan dapat membantu manusia dalam melakukan tugas yang dikendalikan manusia juga," katanya.
Dadet yang juga merupakan Juri Nasional KRSBI itu mengatakan bahwa hingga saat ini, pengembangan FLOW sudah menghabiskan dana sekitar Rp400 juta-an. Ia menambahkan, FLOW saat ini dilengkapi 41 motor penggerak yang semuanya masih impor dari Korsel.
Ia mengatakan, secara umum, perkembangan robot sepak bola di Indonesia termasuk sistem dan teknologinya sudah sangat luar biasa seperti dikupas dalam 40 makalah pada The 4th Indonesian Symposium on Robot Soccer Competition (ISRSC) 2016.
"Ke depan, bukan tidak mungkin robot ini dapat menggantikan manusia, utamanya dapat berinteraksi dan bekerja menggantikan manusia tanpa merusak lingkungan sosial yang telah terbentuk," katanya, didampingi pembicara dari LIPI Prof. Dr. Estiko Rijanto.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara