Menuju konten utama

Penjelasan Satgas soal Kasus Aktif COVID-19 RI Naik Dobel Sebulan

Kasus aktif COVID-19 di Indonesia meningkat 2 kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu 1 bulan.

Penjelasan Satgas soal Kasus Aktif COVID-19 RI Naik Dobel Sebulan
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Jakarta. (ANTARA/HO/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

tirto.id - Momentum libur panjang menjadi salah satu penyebab terus melonjaknya kasus penularan COVID-19 di Indonesia. Tim Pakar Satgas COVID-19 berdasarkan kajian menunjukkan terjadi peningkatan tinggi pada beberapa momentum libur panjang di sepanjang 2020.

Selain momentum libur panjang, kenaikan kasus penularan yang semakin cepat sebagaimana dijelaskan Tim Pakar Satgas COVID-19 berbanding lurus dengan bertambahnya daerah yang tidak patuh dengan protokol kesehatan dan penambahan jumlah testing.

"Kenaikan kasus aktif semakin lama semakin cepat. Ini yang perlu kita waspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendor," kata Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito kepada media pada Jumat (25/12/2020).

Berdasarkan analisa sejumlah data, pada periode Maret hingga Juli, kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 membutuhkan waktu 4 bulan. Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan hingga 50 persen. Pada periode ini, peningkatan dibarengi dengan event libur panjang idul fitri pada tanggal 22-25 Mei 2020.

Berikutnya, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu 2 bulan. Testing mingguan pada periode Agustus hingga Oktober ini meningkat 40 persen, dan jumlah daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen. Pada periode ini, terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020.

Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode bulan November hingga Desember. Kasus aktif meningkat 2 kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu 1 bulan.

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya, yakni 30 persen. Sedangkan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen. Pada periode ini, terjadi event libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Prof. Wiku mengatakan bahwa dengan data tersebut dapat disimpulkan dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang.

"Meskipun testing mingguan meningkat, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan," ujarnya.

Prof. Wiku meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan tahun baru ini.

"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," kata Wiku.

--------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH