tirto.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara kursi Pangkostrad yang kini kosong. Posisi ini sebelumnya dijabat Dudung Abdurachman yang diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Kursi Pangkostrad masih kosong karena TNI ingin melakukan pengisian jabatan bersamaan dengan jabatan lainnya.
“Wanjakti kali ini itu agak berbeda. Karena apa? Karena kami ingin mewujudkan jabatan-jabatan yang sudah ada legalitasnya sejak tahun 2019," kata Andika di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2022).
Pernyataan Andika mengacu pada reorganisasi TNI sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 tahun 2019. Ia mencatat setidaknya ada 28 jabatan tambahan baru. Beberapa di antaranya adalah jabatan Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) yang dipegang oleh jenderal TNI AL bintang 3 dan 13 jabatan lain berstatus perwira tinggi. Kemudian ada jabatan komando operasi udara nasional (Pangkoudnas) yang dipimpin oleh jenderal bintang 3 serta 13 pejabat tinggi lain.
Andika pun mengakui, TNI akan mempunyai tiga badan pelaksana pusat. Salah satunya adalah pusat psikologi TNI yang dipimpin oleh jenderal bintang dua.
“Nah ini semuanya perpresnya sudah ada, tetapi peraturan di bawahnya belum ada. Nah itu yang kemudian kami kebut supaya bisa kita keluarkan sekalian dalam wanjakti minggu depan ini," kata Andika.
Terkait kandidat, Andika memastikan kursi Pangkostrad akan disi perwira Angkatan Darat, Pangkoudnas dari matra Angkatan Udara dan Panglima Koarmada RI dari matra Angkatan Laut dengan pangkat bintang 2. Ia mengaku sudah ada nama-nama kandidat jenderal bintang dua yang akan menduduki jabatan tersebut, tetapi tidak mengungkap nama-namanya.
“Itu semuanya adalah bintang dua yang sudah eligible, jadi banyak. Masing-masing banyak ini calonnya. Jadi nanti kita lihat saja di dalam proses wanjakti," kata Andika.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz