tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan terdapat potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang tinggi atau cuaca ekstrem di wilayah Indonesia, terutama di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur hingga Maluku.
"BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) selama 24 jam dalam periode 7 hari terus melakukan pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang signifikan di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.
Guswanto mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Rabu (22/12/2021) pukul 07.00 WIB, Jakarta TCWC mengidentifikasi adanya peningkatan potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal (pusaran angin) yang dapat meningkat menjadi suspect area potensi bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura atau sekitar perairan selatan Kepulauan Tanimbar (Saumlaki).
Menurutnya, peningkatan potensi pembentukan pusaran angin ini akan terjadi dalam periode 2 hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sistem tersebut.
Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan utara Australia.
Dalam 72 jam ke depan suspect area diperkirakan akan menguat cukup signifikan terutama pada Sabtu dan Minggu ditandai dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin diatas 25 knot dengan kemungkinan pusat sistemnya sudah berada di Area Tanggung Jawab TCWC Australia.
Berdasarkan pemodelan prediksi BMKG, probabilitas potensi menjadi Siklon Tropis sebagai berikut :
Kamis (+24 jam) : potensi Rendah
Jumat (+48 jam) : potensi Rendah-Sedang
Sabtu (+72 jam) : potensi Sedang-Tinggi
Minggu (+96 jam) : potensi Tinggi
Terkait dengan keberadaan sistem Suspect Area tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode 3 hari ke depan berupa :
- Potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
- Potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
- Potensi tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kep.Aru, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare - Agats bagian utara, dan Laut Arafura
- Potensi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Kai, dan Perairan Fakfak
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah Propinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk:
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
4. Stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi
5. Selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG:
a) Website https://www.bmkg.go.id,;
b) Follow media sosial (twitter, instagram, youtube) @infobmkg;
c) Aplikasi iOS dan android "InfoBMKG";
d) atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.