Menuju konten utama

Pengertian Kimia Hijau, 12 Prinsip & Manfaatnya untuk Kehidupan

Berikut pengertian green chemistry dan  12 prinsip kimia hijau untuk mendukung kesehatan manusia dan lingkungan.

Pengertian Kimia Hijau, 12 Prinsip & Manfaatnya untuk Kehidupan
ilustrasi simbol di tabel periodik kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kimia hijau menjadi gerakan yang didengungkan oleh banyak ilmuwan dunia. Dengan penerapan kimia hijau, maka lingkungan akan terjaga dari kerusakan dan memberikan keuntungan bagi kesehatan.

Kimia hijau (green chemistry) merupakan gerakan yang senantiasa mencari bahan kimia tidak berbahaya untuk menunjang industri bersih dan ramah lingkungan.

Pengertian Kimia Hijau

Kimia hijau adalah metode dalam pengurangan pemakaian bahan kimia berbahaya, dengan tetap memungkinkan bagi industri untuk melakukan produksi barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Langkah ini dinilai bisa menjadi bagian esensial pada program komprehensif dalam upaya melindungi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar di seluruh dunia.

Sebelum kimia hijau didengungkan, aktivitas di bidang industri, kesehatan, hingga pertanian telah menyumbang sejumlah besar bahan kimia berbahaya selama bertahun-tahun. Dikutip dari Unesa, hal tersebut akhirnya turut menciptakan polusi lingkungan yang cukup berbahaya.

Alasan utama diperlukannya kimia hijau yaitu polutan tersebut hampir bisa ditemukan di semua aspek kehidupan yang berkaitan dengan produk kimia. Perkembangan produk kimia sudah memicu masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan, beserta efek-efek lain yang belum sepenuhnya terungkap.

Dalam buku IPA Kelas X (2021) disebutkan, konsep kimia hijau bisa diterapkan dalam upaya pengembangan pembangunan berkelanjutan. Pada penerapannya, harus senantiasa dipikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik untuk bahan hingga proses kimianya.

Contohnya penggunaan klorofluorokarbon (CFC) pada alat pendingin udara (AC) mulai ditinggalkan, lalu diganti dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih aman bagi lapisan ozon Bumi.

12 Prinsip Kimia Hijau

Tidak ada reaksi dalam kimia hijau yang sempurna prosesnya. Hanya saja, keseluruhan efek negatif dari reaksi kimia seperti pada penelitian dan industri dapat diminimalkan melalui penerapan prinsip kimia hijau.

Prinsip kimia hijau dicetuskan Paul Anastas di tahun 1998. Dirinya dijuluki sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner. Berikut 12 prinsip kimia hijau untuk mendukung tujuan meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan:

1. Mencegah limbah

Dalam kimia hijau diutamakan mencegah atau meminimalkan terbentuknya limbah, ketimbang menanggulangi atau membersihkannya.

2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom

Prinsip ini mengusahakan pengurangan limbah di level molekul melalui pemaksimalan jumlah atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir.

3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit

Prinsip ini dilakukan dengan mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin, serta mempertimbangkan semua bahan berbahaya selama reaksi berlangsung hingga ke limbahnya.

4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman

Saat memilih bahan kimia dilakukan proses prediksi dan eveluasi aspek yang meliputi sifat kimia, toksisitas, dan lingkungan.

5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman

Dalam proses kimia digunakan pelarut paling aman dan meminimalkan jumlahnya agar persentase limbah tidak besar.

6. Mendesain efisiensi energi

Prinsip ini memilih jalan reaksi kimia paling kecil energinya yaitu dengan menghindari pemanasan dan pendinginan, serta tekanan dan kondisi vakum.

7. Menggunakan bahan baku terbarukan

Bahan baku terbarukan cenderung lebih minimal dalam risiko kerusakan lingkungan.

8. Mengurangi bahan turunan kimia

Pengurangan bahan kimia turunan berguna untuk mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah.

9. Menggunakan katalis untuk efektivitas

Pemakaian katalis bisa meningkatkan selektivitas, serta pengurangan limbah, waktu reaksi, dan energi pada suatu reaksi.

10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah

Bahan kimia yang dipakai haruslah mudah terurai dan tidak terakumulasi di lingkungan.

11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi

Metode analisis secara real time dapat mencegah pembentukan bahan berbahaya untuk lingkungan

12. Mencegah potensi kecelakaan

Pemilihan bahan kimia yang dipakai untuk reaksi kimia mesti sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan.

Baca juga artikel terkait KIMIA HIJAU atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani