Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Pengertian Hasad & Cara Menghindari Sifat Hasad dalam Kehidupan

Pengertian hasad dan cara menghindari sifat hasad dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Hasad & Cara Menghindari Sifat Hasad dalam Kehidupan
Ilustrasi. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Pengertian hasad adalah tidak senang ketika orang lain mendapatkan suatu kenikmatan dan berbahagia apabila nikmat tersebut dicabut darinya.

Cara menghindari sifat hasad dalam kehidupan di antaranya meyakini keadilan Allah SWT, memperbanyak bersyukur, menjaga sifat rendah hati hingga mendahulukan kepentingan umum.

Salah satu penyakit hati (amradlul qulub) yang dapat membuat seseorang binasa dan memunculkan akhlak-akhlak tercela lainnya adalah hasad.

Keberadaan penyakit hati hasad dikatakan Allah Swt. dalam firman Surah An-Nisa ayat 54 sebagai berikut:

اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا ٥٤

Artinya:

Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah menganugerahkan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah menganugerahkan kerajaan [kekuasaan] yang sangat besar kepada mereka,”(QS. An-Nisa [4]: 54).

Hasad, dengki atau iri hati secara etimologi kata merupakan menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena sesuatu yang memberikan keberuntungan terhadap orang lain.

Dikutip dari jurnal Analisis Dampak Penyakit Hasad Bagi Manusia Ditinjau Dari Perspektif Islam (2022) oleh Zhila Jannati dan Muhammad Randicha Hamandia, Imam Ghazali: seorang filsuf dan teologi muslim Persia mengatakan bahwa dengki adalah kamu tidak senang ketika kenikmatan berada di tangan saudaramu dan bahagia ketika kenikmatan meninggalkannya.

Allah SWT secara tegas melarang umat Islam memiliki sifat hasad. Hal ini dijelaskan Allah SWT melalui firman-Nya dalam Surah An-Nisa Ayat 32 sebagai berikut:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ٣٢

Artinya:

Janganlah kamu berangan-angan [iri hati] terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan [pun] ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu,”(QS. An-Nisa [4]: 32).

Cara Menghindari Sifat Hasad dalam Kehidupan

Sifat hasad dapat menyebabkan seseorang menentang takdir Allah SWT., hati menjadi susah, meremehkan nikmat ilahi hingga merendahkan martabat orang lain. Oleh sebab itu, seorang muslim seyogyanya menghindari sifat hasad.

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan sifat hasad dapat menghilangkan kebaikan yang pernah diperbuatnya sebagai berikut:

Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud).

Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) menuliskan beberapa cara menghindari sifat hasad yang dapat dipraktekkan seorang muslim dalam kehidupan sebagai berikut:

    • Meyakini keadilan Allah SWT.
    • Memperbanyak rasa syukur.
    • Menjaga sifat rendah hati.
    • Senang membantu orang lain.
    • Mempererat tali silaturahmi.
    • Mendahulukan kepentingan umum.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno