tirto.id - Gerak tari kreasi adalah salah satu bentuk gerak tari yang dikembangkan dari tari tradisional dengan sentuhan yang lebih modern pada gerak.
Seperti dikutip dari modulMata Pelajaran Seni Tari Kelas IX Semester Genap, gerak tari kreasi juga dipahami sebagai gerakan yang ditampilkan secara menarik dengan menyesuaikan alunan lagu atau musik.
Gerak tari kreasi dapat disajikan dalam bentuk tari tunggal, tari berpasangan, maupun tari kelompok.
Beberapa contoh gerak tari kreasi, yaitu Tari Sekar Jepun dari Bali, Tari Cendrawasih dari Bali, dan Tari Kupu-Kupu dari Jawa Tengah. Lantas, apa saja unsur dan pengelompokan jenis gerak tari kreasi?
Jenis Gerak Tari Kreasi
Pengelompokan jenis gerak tari kreasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Berikut penjelasannya, dikutip dari bukuSeni Budaya SMA/MA Kelas XII Semester I.
1. Gerak murni
Gerak murni adalah bentuk gerak yang hanya mementingkan bentuk artistik atau kebutuhan keindahan dari gerak saja. Gerak murni dalam gerak tari Sunda terdapat beberapa istilah gerak capang, adeg-adeg, gerak keupat, dan jenis gerak lainnya yang hanya mementingkan masalah keindahan termasuk bentuk gerak tari kreasi.
2. Gerak maknawi
Gerak maknawi adalah gerak-gerak yang memberikan makna. Contoh gerak maknawi, yaitu gerak sembah. Gerak sembah memiliki makna menghormati orang lain, gerak sawang memiliki makna melihat sesuatu yang dipandang jauh jaraknya, dan lain sejenisnya.
Selain jenis gerak tari murni dan maknawi, terdapat pula pemahaman tentang pola gerak. Pola gerak dalam tari dibagi menjadi dua, yaitu pola gerak simetris dan asimetris.
Pola gerak simetris memiliki watak sederhana, kokoh, tenang, namun akan membosankan bila terlalu sering digunakan. Apabila dilihat, pola gerak pun memiliki kesan fokus sudut pandang seimbang.
Adapun garis gerak asimetris yang memiliki watak kurang kokoh, tetapi dinamis, dan menarik. Apabila dilihat, pola gerak asimetris pun memiliki kesan fokus sudut pandang tidak seimbang.
Unsur Gerak Tari Kreasi
Unsur-unsur dari gerak tari dibagi menjadi tiga, yaitu unsur tenaga, unsur ruang, dan unsur waktu. Berikut penjelasannya.
1. Unsur tenaga
Pemahaman terkait unsur tenaga membahas tentang penggunaan tenaga penari. Unsur tenaga mempengaruhi karakter dalam tarian, seperti tari halus, tari ladak, dan tari gagah.
Salah satu keberhasilan penari ketika pentas dalam membawakan tariannya adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya bahwa si penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus menggunakan tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus, dan sebagainya.
2. Unsur ruang
Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal, yaitu ruang sebagai tempat pentas dan ruang yang diciptakan oleh penari. Berikut penjelasannya.
a. Ruang sebagai tempat pentas
Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan dapat pula dipahami sebagai arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang di sini dapat berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya.
b. Ruang yang diciptakan oleh penari
Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, sedangkan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas.
Contohnya ketika penari harus menirukan gerak burung terbang, tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil.
3. Unsur waktu
Unsur penggunaan waktu dalam gerak tari, berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Unsur waktu dalam tari meliputi masalah ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus mampu memberikan nafas tarian sehingga tarian tampak lebih hidup dan dinamis.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Ibnu Azis