tirto.id - Pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) terus dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero). Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menerangkan, rencana pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Targetnya, pengembangan tahap pertama yang baru dilaksanakan pada Januari 2019 akan selesai pada 2020.
“Awal 2019 sudah bisa dimulai proses pembangunan tahap awal. Mulai dari sisi darat dan sisi udara akan dikerjakan secara simultan selama 18-20 bulan. Mudah-mudahan di tahun 2020 sudah selesai pengembangan tahap I. Mulai dari sisi darat hingga sisi udaranya" kata Awaluddin dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (5/1/2019).
Ia menjelaskan, pembangunan serta pengembangan tersebut meliputi pembangunan runway seluas 30x1.600 meter. Kemudian ada pula pembangunan terminal penumpang baru dan area parkir penumpang. Hingga pengembangan terminal kargo.
Dengan meningkatnya fasilitas sisi udara dan sisi darat serta pengembangan infrastruktur bandara, diharapkan pesawat jenis C-212 dapat mendarat di BJBS.
“Untuk saat ini baru pesawat jenis C-212 yang mendarat. Ke depannya sudah bisa didarati pesawat Airbus 320 Neo dan Boeing 737 Max 8. Harapannya akan terus tumbuh jumlah pesawat komersil yang mendarat di BJBS," ujar dia.
Kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman ini akan mampu menjangkau sejumlah daerah yang terdapat di Jawa Tengah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Tengah bagian barat hingga selatan seperti Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Kebumen.
Ia menjelaskan, setelah pembangunan tahap I selesai, manajemen Angkasa Pura II memperoleh data proyeksi pergerakan penumpang mencapai 98 ribu dan dapat tumbuh tidak kurang dari 500 ribu penumpang per tahun dengan pergerakan pesawat mencapai lebih dari 4.500 pergerakan. Tak hanya itu, pergerakan kargo diprediksi mencapai lebih dari 2.000 ton per tahun.
"Fasilitas-fasilitas penunjang yang juga akan dibangun pada tahap awal antara lain tempat parkir kendaraan bermotor yang mampu menampung 70 kendaraan mobil dan 172 kendaraan motor, poliklinik, tempat ibadah, airport maintenance building, tempat penampungan sampah, sewage treatment, kantor keamanan, serta bangunan operasi bandara," jelas dia.
Kolaborasi serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Purbalingga tentu sangat dibutuhkan guna tercapainya target penyelesaian pembangunan. Diharapkan pada tahun 2020 bandara yang memiliki lahan seluas 115 hektare ini rampung.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto